Petani Cabai di Pacitan, Jatim.
Sumber :
  • Agus Wibowo

Tanaman Diserang Hama, Hasil Panen Petani Cabai Pacitan Menurun

Jumat, 3 Desember 2021 - 11:51 WIB

Pacitan, Jawa Timur - Memasuki awal musim panen, para petani cabai di Desa Gembong, Kecamatan Arjosari, Pacitan, mengeluh karena tanaman mereka diserang hama. Akibatnya, para petani terbebani ongkos obat hama dan pupuk sehingga hasil panen tidak sebanding dengan harga jual. Petani mengaku mengalami kerugian

Namun demikian, sejumlah petani cabai mengaku bersyukur karena tanamannya mulai panen meski di tengah serangan hama penyakit serta tingginya intensitas hujan. 

Musim hujan, menurut mereka, biasanya berdampak pada munculnya hama penyakit tanaman cabai seperti layu besarium dan pathek batang. Hama tersebut dapat mematikan tumbuhan jika tidak ditanggulangi dengan penyemprotan obat.

Zaenal, salah satu petani cabai menjelaskan, untuk menjaga kualitas hasil panen cabai agar tetap maksimal, para petani di sini terpaksa harus membasmi hama agar tanamannya berkembang baik. Petani membeli stok obat hama dan pupuk hingga tiga kali lipat dengan masa panen biasanya. Hal ini tidak sebanding antara hasil panen dengan pembelian obat hama serta pupuknya.

"Frekuensi penyemprotan obat pembasmi hama dan pemupukan ditambah agar hasil panen maksimal. Satu hektare tanaman cabai membutuhkan paling tidak 12 botol obat hama ukuran 1 literan. Belum lagi pupuknya,” ujar Zaenal.

Sementara petani lain, Amini (67) menambahkan, luas area tanaman cabe milik petani di Desa Gembong ini mencapai sekitar sepuluh hektare. Saat ini lahan seluas itu hanya menghasilkan sekitar satu ton cabe sekali panen dan dijual dengan harga mura yakni Rp31 ribu per kilogram. Akibatnya petani mengalami kerugian. 

“Kualitas hasil panenan tahun ini kurang maksimal. Cabenya tidak baik. Ini akibat dari musim panen bersamaan dengan penghujan. Apalagi tanaman banyak diserang hama yang memengaruhi kualitas dan hasil panen," katanya. 

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral