Dianggap Berhasil, Mensos Tri Rismaharini Paparkan Penanganan Bencana di Indonesia di Hadapan Negara - Negara Maju.
Sumber :
  • Antara Foto

Dianggap Berhasil, Mensos Tri Rismaharini Paparkan Penanganan Bencana di Indonesia di Hadapan Negara - Negara Maju

Kamis, 11 April 2024 - 13:01 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Keberhasilan Indonesia dalam menghadapi berbagai bencana termasuk Covid-19 menjadi perhatian negara lain. Untuk mengetahui strategi Indonesi dalam menangani bencana, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini diundang di forum OECD.

OECD atau Organisation for Economic Cooperation and Development adalah forum kerja sama ekonomi yang awalnya didirikan oleh negara - negara maju, dan kemudian diperluas menjadi 37 negara, termasuk Indonesia. 

Mensos Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka pada hari kedua forum global yang berlangsung di Paris, Prancis, Rabu (10/4/2024) dengan tema “Critical Infrastructure Resilience.”

Dalam forum global ini, menurut rilis Kementerian Sosial, Mensos Tri Rismaharini menjelaskan tentang berbagai upaya penanganan bencana, mulai dari sistem lumbung sosial 613 yang  tersebar di 29 provinsi.

Selain itu, Kementerian Sosial juga menyiapkan buffer stock atau stok penyangga tersebar di 328 kota/kabupaten untuk membantu logistik saat terjadi bencana dan penanganan pascabencana.
 
Isi stok itu, antara lain adalah makanan, pakaian, tenda, pengolahan air minum, dapur umum, dan sarana kebersihan, seperti mesin cuci, sistem penerangan menggunakan energi Matahari, dan toilet portabel. Logistik tersebut untuk kelangsungan kehidupan keseharian warga.
 
Di samping itu, Kementerian Sosial menyiapkan penyembuhan trauma, tempat ibadah sementara, dan sekolah darurat yang dapat dilaksanakan saat penanganan bencana.

Penanganan Pascabencana
 
Pada penanganan pascabencana, Kementerian Sosial memberikan bantuan rumah tahan gempa, pelatihan usaha dalam kondisi yang baru dimulai, untuk membantu masyarakat dalam memulihkan kehidupan
 
Dalam hal pengendalian penanganan dampak bencana, Kementerian Sosial menghimpun 25.008 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dengan dibantu 49.916 pendamping sosial yang terhubung dalam sistem pusat komando secara digital.
 
Integrasi dengan BMKG juga telah memungkinkan menggerakkan sumber daya, seperti pemberian perintah dari direktorat-direktorat di Kementerian Sosial, 37 unit pelaksana teknis (sentra dan balai besar), hingga Tagana dan pendamping sosial, serta memungkinkan setiap sumber daya manusia memberikan laporan secara cepat sekitar 10 menit.
 
Moderator OECD Elsa Pilichowski berpendapat negara-negara OECD harus saling belajar satu sama lain. Indonesia menjadi salah satu yang bisa dicontoh dan dipelajari terkait dengan upaya penanganan bencana.
 
Ia mengapresiasi upaya-upaya yang ditempuh Kementerian Sosial dalam penanganan bencana di Indonesia.
 
"Tentu saja penanganan bencana sangat menantang. Upaya yang dilakukan sangat mengesankan, seperti command center (pusat komando) dan yang lainnya," katanya. (ant)
 
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:15
01:19
06:20
02:53
02:49
02:12
Viral