Wah, Punya Cadangan 400 Ton Emas, Tambang Bawah Tanah Milik Vale dan Antam di Onto NTT Bakal Mulai Ditambang di 2030.
Sumber :
  • tangkapan layar https://www.sumbawatimurmining.com

Wah, Punya Cadangan 400 Ton Emas, Tambang Bawah Tanah Milik Vale dan Antam di Onto NTT Bakal Mulai Ditambang Mulai 2030

Selasa, 30 April 2024 - 12:21 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Setelah mendapat estimasi cadangan emas (indicated) hingga 400 ton, PT Sumbawa Timur Mining (STM) mulai melakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS). Tambang emas bawah tanah di Onto, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), milik Vale dan Antam ini diperkirakan baru bisa ditambang pada tahun 2030.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB Sahdan mengatakan, penambangan emas dan tembaga atau eksploitasi di Blok Onto, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, butuh waktu tujuh tahun lagi, atau baru bisa ditambang di tahun 2030.

Dia menjelaskan, saat ini PT STM sedang menyelesaikan "pra feasibility study" (FS) sampai dengan Desember 2024. Sedangkan tahap FS baru akan dimulai tahun 2025.

"Jadi tahap FS eksplorasi ini baru dimulai 2025 sampai tahun 2030. Baru setelah itu, dia (STM) ini bisa menambang," kata Sahdan di Mataram, NTB, Senin (29/4/2024). 

Sahdan menjelaskan, proses studi kelayakan di tambang emas bawah tanah ini harus dilakukan secara berhati - hati karena dibutuhkan biaya investasi yang sangat besar. 

"Dan ini sangat sulit secara teknis, karena STM ini tambang bawah tanah dengan kedalaman 500 meter di bawah permukaan tanah rencananya, bukan tambang terbuka seperti biasa tambang lain, sehingga hasil dari eksplorasi ini sangat menentukan," kata Sahdan.

Apalagi, Kontrak Karya (KK) PT STM ini merupakan generasi terakhir atau ketujuh sejak 1998 dan tidak ada lagi perpanjangan. Untuk bisa lanjut menambang atau tidak, PT STM dipatikan akan menunggu kejelasan status terbaru dari perubahan kontrak karya jangka waktunya akan berakhir. 

Berita Terkait :
1
2 3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:04
01:50
03:34
01:51
01:16
01:06
Viral