Aktifitas pedagang di pasar Argosari Wonosari, Gunungkidul, Senin (10/1/2022).
Sumber :
  • Tim tvOne - Lucas Didit

Harga Minyak Goreng Masih Tinggi di Gunungkidul, Stabilisasi Harga Terkendala Koordinasi

Senin, 10 Januari 2022 - 16:37 WIB

Gunungkidul, DIY - Harga komoditas bahan pokok minyak goreng kemasan di sejumlah pasar di Gunungkidul, Yogyakarta, masih terpantau tinggi.

Kebijakan stabilisasi harga yang dikeluarkan oleh Kementrian Perdagangan-pun terkendala masalah koordinasi, sehingga distribusi minyak goreng ke masyarakat masih tersendat.

"Kebijakan yang diambil tersebut merupakan kerjasama antara Kemendag, Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia, dan Asosiasi Industri Minyak Mentah Indonesia (AIMMI)," terang Hartini, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Senin (10/1/2022).

Seharusnya, menurut Hartini, kebijakan ini sudah dimulai sejak akhir tahun lalu, namun dalam tahap koordinasi mengalami kendala.

Hartini menyebut, bentuk kerjasama tersebut berupa pembelian minyak goreng kepada AIMMI yang berada di Surabaya dengan harga Rp.13.500,- per liter. Harga tersebut kemudian diecerkan dengan harga Rp.14.000,-.

Harapannya dengan skema kebijakan ini, harga minyak goreng di pasaran bisa sedikit stabil.

"Sudah kami usulkan pendistribusian minyak goreng murah ke dua Supermarket di Gunungkidul yang tergabung dalam Aprindo, lewat Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, dan Bulog. Namun sampai sekarang belum disalurkan," lanjutnya.

"Bahkan sampai saat ini pihak Bulog juga belum memberikan balasan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Distribusi Dinas Perdagangan Gunungkidul, Sigit Haryanto mengatakan, berdasarkan balasan dari AIMMI, minyak goreng murah tersebut justru sudah habis ketersediannya.

Sigit menyebut, memang dalam kebijakan tersebut tidak ada pembatasan kuota per daerah.

"Disperindag DIY sebenarnya sudah berinisiatif hendak mengkoordinir tapi sama-sama tidak ada jawaban," terang Sigit. (Lucas Didit/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
09:25
02:55
01:16
04:03
01:20
01:19
Viral