Gubernur Banten Wahidin Halim Melihat Kebun Pisang Cavendish.
Sumber :
  • Kusnaedi Baduy

Gara-Gara Pandemi Jurnalis ini Banting Setir jadi Petani Pisang, Pelanggan Antre Meski Belum Panen

Sabtu, 4 September 2021 - 15:10 WIB

Lebak, Banten – Masa pandemi Covid-19 membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian tak terkecuali jurnalis lepasan. Seorang wartawan televisi asal Kabupaten Lebak, Banten, Kusnaedi, melihat peluang di kampung halamannya yang memiliki banyak tanah kosong. Dia pun membanting setir menjadi petani, dan kini tengah memetik hasilnya.

Bisnisnya itu bermula ketika pria berusia 35 tahun ini gemas melihat banyaknya lahan tidur. Ia kemudian memberanikan diri mengajak masyarakat untuk memanfaatkan tanah tersebut. Mereka mendiskusikan jenis usaha yang paling cocok atau paling mudah dikelola petani di kampung.

Setelah mencari informasi dari berbagai mitra kerjanya di Jakarta tentang peluang usaha dan prospek pasarnya yang cerah, pria yang akrab disapa Engkus ini mencetuskan ide menanam pisang Cavendish atau pisang ambon putih. Para petani di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak pun siap mendukung ide Engkus. Apalagi petani kampung sudah terbiasa menanam pisang. Mereka tinggal ditambah pengetahuan dan keahliannya.

“Saya beranikan diri karena peluang pasarnya bagus. Sebelum buka lahan, saya cari segmen usaha dan pasarnya. Ternyata pisang cavendish yang cocok. Mudah ditanam dan sudah ada yang sanggup membeli hasil panennya,” ungkap Engkus.

Karena sudah ada yang memesan hingga puluhan ton untuk dipasarkan di wilayah Jabodetabek, almunus UIN Sultan Malana Hasanuddin Banten ini makin bersemangat mencari lahan.

Singkat cerita, dia bersama Kelompok Tani Sumber Rejeki mendapatkan hak guna usaha lahan seluas 125 hektare di Desa Cileles Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Kami tanami secara bertahap. Awal tahun mulai dari satu hektare hingga saat ini sudah lebih dari sepuluh hektare. Target kami lahan akan terus diperluas lagi dan ditanami pisang supaya dapat memenuhi permintaan pasar,” ungkapnya.

Menurut Engkus, satu hektare lahan bias menghasilkan kurang lebih 40 ton. Satu hektare ditanami 2.000 pohon dengan jarak 2 x 2 meter. Ada juga yang satu hektare ditanami 1.600 pohon dengan jarak 2 x 3 meter.

“Belum panen, pembeli sudah ada, sudah antre. Soal harga, pastinya setelah panen nanti,” ungkapnya.

Engkus bersama kelompok taninya mengaku masih tahap belajar. Namun untuk konsep pertanian dan pengembangan usahanya sudah disiapkan. Mulai dari menanam, merawat, memanen, mencuci, mengemas, hingga menjual ke penampung.

“Usaha ini membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dan meningkatkan ekonomi masyarakat kampung,” ungkap Engkus.

Tak hanya itu, pria plontos yang pernah aktif di organisasi mahasiswa pecinta alam ini bersama kelompok taninya akan menyulap kebun pisang menjadi destinasi wisata pertanian dan wisata alam.

Apresiasi Gubernur Banten

Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau kebun pisang milik masyarakat dan kelompok tani di Kampung Cisalak, Desa Cileles, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Rabu (1/09/2021).

“Pada hari ini kita melihat bahwa pohon pisang ini usia 10 bulan sudah siap panen. Ini satu tandan ada 11 sisir, per hektare rata-rata ada 2 ribu pohon dan yang sudah dimulai pertaniannya ini 12 hektare,” kata Gubernur.

Wahidin menambahkan, kebun pisang ini prospeknya sangat bagus, selain rentang waktu yang tidak terlalu lama untuk dipanen, juga perawatannya relatif mudah serta didukung banyaknya hamparan lahan yang sangat luas.

“Kalau ini mulus dan menghasilkan, dari 12 hektare ini ada sebanyak 24.000 batang berarti 24.000 tandan berarti 240.000 sisir, satu sisir 10 buah, per buah harganya berapa, tinggal hitung sendiri,” katanya.

Menurut Gubernur pangsa pasar pisang Cavendish jelas dan sangat menguntungkan.

“Jika dikelola dengan baik bisa mendongkrak tarap perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Wahidin berharap usaha yang diinisiasi masyarakat bersama kelompok tani ini berhasil.

“Kalau memang ini berhasil nanti kita kembangkan. Lahannya kita tambah luas. Tinggal bagaimana petani mengelola ini, teman-teman juga bisa memanej ini menjadi sesuatu yang sangat produktif,” katanya. (Kusnaedi Baduy/act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:04
01:52
00:44
03:48
01:02
01:32
Viral