Topi Kumal Menteri PUPR Basuki Hadimuljono jadi Sorotan Publik.
Sumber :
  • YouTube KemenPUPR

Menteri PUPR Pakai Topi Kumal, Ajudan Capek Jawab Komplain

Rabu, 21 Juli 2021 - 15:48 WIB

Jakarta – Ada yang lucu ketika ajudan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, IPTU Giyanto, menceritakan pengalamannya yang sering dikomplain oleh sejumlah pejabat karena Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono memakai topi kumalnya ke mana-mana. Giyanto yang akrab disapa Mas Giy, mengaku capek menjawab pertanyaan yang sama berulang kali.

“Saya itu, ya, menjadi ajudan Pak Bas itu capek menjawab komplain dari beberapa orang mengenai topi,” ungkap Mas Giy memulai ceritanya di Podcast Sigap Membangun Negeri yang diunggah Kanal KemenPUPR di YouTube.

Anggota Polri yang mendampingi Basuki sejak 2018 ini mengaku seringkali ditegur karena atasannya memakai topi yang sudah tidak terlihat bagus lagi.

“Saya tuh dipanggil, mereka kan tahu saya polisi, yang memanggil itu biasanya pejabat yang pangkatnya sudah tinggi. Saya dipanggil khusus, ‘eh kamu sini, kamu ini ajudan sudah tahu bapaknya topinya kayak begitu kenapa enggak kamu ganti? Kamu kan harus tanggap kalau topinya diganti,’” cerita Giyanto.

Namun saking seringnya mendapat pertanyaan serupa, Giyanto menjawab tenang.

“’Pak, mohon maaf ini yang menegur Bapak, yang menegur Presiden aja beliau enggak mau ganti, loh, Pak,’” tutur Giyanto kepada orang yang menegurnya.

Mas Giy membeberkan bahwa Basuki selalu menggunakan topi yang sama dan tidak mau yang lain.

“Nomor satu yang harus saya lihat itu keberadaan topi, kalau aman di mobil itu, separuh tugas saya aman. Kalau mau keluar kota terutama. Beberapa kali kita siapkan (topi lain) belum berkenan, beliau maunya topi itu,” ungkapnya.

Giyanto menjelaskan bahwa atasannya itu merupakan orang yang kerap kali berada di lapangan sehingga wajar topi yang dipakainya terlihat kumal. Namun dia menegaskan, topi yang dipakai Menteri PUPR itu selalu dalam keadaan bersih.

“Bukan dekil, itu kita cuci. Memang saking lamanya dan itu menunjukkan sebenarnya—ada filosofinya menurut saya—beliau kan orang lapangan. Dia sendiri bilang Presiden seminggu ke lapangan satu kali, menteri harus dua kali, dirjen harus empat kali, gitu. Memang saking lamanya di lapangan kena sinar matahari, kena debu, kena segala macam, seringnya dipakai ya akhirnya seperti itu. Itu usang karena pemakaian. Mungkin melebihi dari kekuatan topi itu sendiri,” tutur Mas Giy. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:51
01:11
08:31
01:02
01:08
00:53
Viral