Ilustrasi - Diabetes.
Sumber :
  • ANTARA

Berkaca dari Pandemi Covid-19, G20 Perlu Mengantisipasi Lonjakan Pasien Diabetes

Kamis, 30 Juni 2022 - 10:24 WIB

Jakarta - Diabetes melitus adalah penyakit yang berpotensi mengancam sistem kesehatan. Selain sistem kesehatan, diabetes melitus dapat berimbas pada perekonomian negara.  “Oleh sebab itu, berkaca pada pandemi, maka G20 perlu mengantisipasi semakin bertambahnya pasien diabetes, untuk membangun sistem kesehatan yang lebih kuat dan akses memadai,” kata T20 Co-Chair Lead, Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dalam webinar T20 pada Rabu, 29 Juni 2022.

Saat ini 422 juta orang di seluruh dunia terkena diabetes. Mayoritas mereka adalah warga negara berpenghasilan menengah dan rendah. Menurut mantan Menteri Riset dan Teknologi itu, angka ini diperkirakan meningkat menjadi 578 juta orang pada 2030 dan 700 juta pada 2045.

Saat ini pembenahan yang dilakukan adalah identifikasi dan intervensi penduduk yang menunjukkan sinyal impaired glucose tolerance (IGT) sebagai alarm pre-diabetes.  “Termasuk beradaptasi dengan pengobatan yang berkembang pesat dan pemberian layanan (kesehatan) baru yang harus diperkuat,” kata Bambang.

Juru Bicara G20 Bidang Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa diabetes menjadi salah satu komorbid Covid-19 yang menyebabkan kematian paling tinggi.  Diabetes juga bisa menyerang mereka yang berada di usia produktif. Padahal, RI akan mengalami bonus demografi pada 2030. “Di Indonesia kita lihat bahwa jumlah kematian dan jumlah kesakitan akibat diabetes melitus masih sangat tinggi terutama pada usia produktif,” ujarnya.

Menurut Nadia, usia produktif sangat penting untuk mendorong perekonomian. Sebab, 68% populasi Indonesia adalah usia produktif. Apalagi RI akan mengejar target menjadi negara maju dalam beberapa dekade ke depan.  

Karena itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan terus membenahi layanan kesehatan. Salah satunya demi mengurangi pasien diabetes. Beberapa caranya adalah promosi kesehatan, pencegahan, deteksi dini, dan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus kehidupan. (hw/ner)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:02
12:54
01:37
03:14
01:14
02:07
Viral