- Happy Oktavia
Strategi Banyuwangi Pulihkan Wisata, Siapkan Destinasi Sehat dan Digital
Banyuwangi, Jawa Timur – Akibat pandemi, pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sempat lesu bahkan bisa dibilang ambruk. Memasuki level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), wilayah berjuluk Kota Gandrung ini menyiapkan berbagai strategi memulihkan pariwisata. Salah satunya, menyiapkan destinasi sehat dan layanan digital.
Destinasi sehat artinya, tempat wisata dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Lalu, layanannya menggunakan digital. Menghindari bersentuhan dengan orang luar. Misalnya, pembelian tiket secara online.
“Kita siapkan tiga strategi memulihkan pariwisata. Triple Track Stategy. Yakni, pariwisata yang makin digital, makin kreatif, dan makin sehat. Ini kita sebut ‘tiga makin’,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (1/10),
Selain tiket online, layanan digital di tempat wisata dengan penyelenggaraan menggunakan virtual atau hybrid. Gabungan online dan offline. Hingga penyediaan angkutan wisata gratis yang dipesan secara online.
“Kita juga mulai menerapkan skrining pengunjung untuk mengecek vaksinasi. Bahkan, destinasi alam yang di desa, tetap harus aspek digital,” jelasnya.
Kemudian, destinasi wisata diarahkan terus berinovasi, meningkatkan kualitas layanan kepada wisatawan. Salah satunya, menyiapkan layanan angkutan wisata gratis ke sejumlah destinasi wisata. Even-even baru juga disiapkan, berkolaborasi dengan banyak hal. Seperti ajang sepeda hingga selancar. Semuanya dibuat outdoor tourism yang kini diburu wisatawan. Sebab, dinilai lebih aman dan sehat.
Tak kalah penting, destinasi tak sekadar disiplin prokes. Namun, wajib melengkapi standar festival dan pengelolaan destinasi berorientasi kesehatan.
Banyuwangi juga melakukan sertifikasi prokes bagi akomodasi wisata. Mulai hotel, homestay, kafe, restoran, hingga warung makan.