Try Sutrisno dan Irma.
Sumber :
  • Istimewa

Saking Jujurnya, Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno Hingga Tak Mampu Beli Rumah Secara Cash!

Jumat, 18 November 2022 - 19:43 WIB

Jakarta – Try Sutrisno merupakan Wakil Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat semasa Presiden Soeharto.

Dirinya diketahui berpangkat Jenderal Bintang 4 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan lahir pada 15 November 1935. Nama Try Sutrisno telah lama tidak terdengar, khususnya sejak pemerintahan Presiden Soeharto selesai.

Namun yang jarang diketahui oleh netizen Try Sutrisno tidak hidup bergelimang harta meskipun dirinya adalah pejabat tinggi pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.


Try Sutrisno bersama dengan Irma Hutabarat (Istimewa)

Pada channel Youtube Irma Hutabarat – HORAS INANG, Try Sutrisno menceritakan hal-hal yang jarang diketahui masyarakat. Salah satu yang cukup mencengangkan, diketahui bahwa Try Sutrisno tidak mendapatkan rumah secara cuma-cuma.

Dalam komentar tayangan tersebut Irma Hutabarat bercerita bahwa Try Sutrisno bisa mendapatkan rumah dengan cara mencicil selama 15 tahun. Kepemilikan rumah ini bahkan baru bisa resmi dilunasi setelah pensiun dari jabatan Panglima ABRI.

Padahal diketahui harga hunian eks Wapres RI tersebut kala itu hanya seharga Rp85 juta. Dalam channel ini, Try Sutrisno bahkan bercerita bahwa dirinya tidak mengambil jatah rumah dinas wakil presiden.

“Saya itu nggak mikir gitu Pak. Tidak ada rumah dinas saya yang tidak saya serahkan. Padahal udah saya bangun udah bagus,” sebut Try Sutrisno dalam kanal Youtube Irma Hutabarat – HORAS INANG (03/11/2022).

Try Sutrisno menyebut bahwa saat dirinya telah menanggalkan jabatannya maka rumah tersebut juga kembali pada pemerintah.

“Saya pergi ya saya serahkan. Sekarang nggak ada yang berani pakai, dipakai mess,”terang Try Sutrisno.

Try Sutrisno bilang bahwa masih banyak tentara yang belum memiliki rumah. Menurutnya rumah dinas akan terus dibutuhkan oleh mereka yang masih dinas.

“Ada rumah dinas ya saya serahkan. Tidak mau saya. Karena masih banyak tentara melarat, Pak. Rumah masih diperlukan oleh yang dinas,” sebut Try Sutrisno.

Dalam agenda wawancara bertajuk “Dapat Rumah Tanpa Korupsi – Inang Irma Sowan ke Jendral Try Sutrisno”, Try Sutrisno juga menyebut bahwa dirinya tidak takut dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Jadi saya bisa tidur nyenyak, Pak. Nggak takut KPK. Sekarang kan didaftar semua, Pak. Darimana asalnya(re: harta),” kelekar Try Sutrisno.

Tidak takut tidak punya rumah

Try Sutrisno juga menyebutkan bahwa sejak dahulu ketika masih menjabat dirinya tidak takut jika tidak memiliki rumah.

“Saya nggak mikir, Mbak. Saya sama Ibu (re: istri Try Sutrisno) kalau nanti nggak punya rumah, saya pulang ke Bandung aja,” kenang Try Sutrisno.

Dirinya juga menyebut bahwa sempat ditanya sang istri jika pensiun mau berprofesi sebagai apa. Dengan penuh kelakar Try Sutrisno menyebut bahwa dirinya sempat berpikir akan menjadi sopir jika tidak memiliki pekerjaan selepas pensiun.

Tanggapan Try Sutrisno tentang pejabat korupsi

Dalam wawancara tersebut Try Sutrisno juga ditanyai pendapat terkait pejabat yang korupsi namun tetap menunjukkan wajah bahagia ketika tertangkap. Menanggapi hal tersebut, Try Sutrisno menyebut bahwa ulah para oknum ini seperti tidak tahu malu.

Dirinya bahkan juga bercerita jika diberi wasiat oleh ayahnya untuk menjaga nama baik.

“Saya dikasih Bapak saya wasiat satu, jaga namamu,”sebutnya.

Menurut penuturan Try Sutrisno jika nama itu baik, maka hidup akan selamat. Sebaliknya, jika nama seseorang rusak maka yang rusak bukan hanya reputasi orang tersebut, namun juga anak keturunan.

Profil Try Sutrisno

Diketahui Try Sutrisno telah memiliki catatan karir panjang sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-2.

Ia menjabat selama lima tahun menjadi wakil presiden yakni tahun 1993 hingga 1998. Dikutip dari laman resmi Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI), Try Sutrisno lahir di Surabaya, 15 November 1935.

Ketika berusia 21 tahun, Try Sutrisno diterima menjadi taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad). Try Sutrisno dalam perjalannya pernah ikut bertempur melawan Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Setelahnya, pada tahun 1962 Try Sutrisno pernah terlibat dalam Operasi Pembebasan Irian Barat. Di situlah ia mengenal Soeharto.

Try Sutrisno juga sempat ditunjuk sebagai Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI/Udayana. Setahun kemudian, Try Sutrisno sempat menjadi Panglima Daerah KODAM IV/Sriwijaya.

Kariernya yang moncer akhirnya membawa Try Sutrisno naik ke jabatan tingkat tertinggi TNI atau Jenderal. Dirinya kemudian dipromosikan menjadi Panglima ABRI (Pangab) menggantikan Jenderal TNI LB Moerdani. (Lsn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:38
03:09
10:13
04:52
03:06
01:24
Viral