Ustaz Firanda Andirja.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Firanda Andirja Official

Mending Bayar Utang Puasa Ramadhan Dulu Atau Puasa Syawal Dulu? Kata Ustaz Firanda Andirja Akan Lebih Baik.........

Sabtu, 22 April 2023 - 05:30 WIB

Jakarta, tvOnenews.com – Melakukan puasa syawal selama 6 hari setelah ramadhan merupakan salah satu sunah yang memiliki banyak keutamaan dalam Islam.

Sayangnya bagi para perempuan muncul kebingungan tersendiri jika ingin melaksanakan puasa syawal tersebut. Hal ini lantaran adanya utang puasa yang dimiliki sebagian besar perempuan karena mengalami menstruasi.

Melihat kebimbangan mengenai pilihan harus bayar utang puasa atau melakukan puasa syawal, Ustaz Firanda Andirja menjawab.

Dilansir dari kanal YouTube Firanda Andirja, menyebut bahwa ada dua pendapat ulama mengenai hal ini.

“Ada dua pendapat ulama, pendapat yang pertama mengatakan tidak boleh, bahwasanya harus mengqodo’ puasa bulan ramadhan dahulu, baru kemudian puasa syawal,” ungkap Ustaz Firanda Andirja.

“Tapi saya lebih condong pada pendapat yang kedua bahwasanya boleh puasa syawal sebelum mengqodo’ bulan ramadhan,” tambah Ustaz Firanda.

Alasan boleh melakukan puasa syawal terlebih dahulu

Menurut Ustaz Firanda Andirja, dirinya lebih condong pada pendapat ulama yang menyebut boleh melakukan puasa syawal dahulu karena utang puasa ramadhan tidak wajib untuk segera dibayar.

Karena waktu qodo’ atau mengganti puasa ramadhan ini cukup panjang hingga bulan syaban. Sementara puasa syawal terbatas hanya di bulan syawal saja sehingga waktunya jadi lebih singkat.

“Maka kita bisa puasa syawal dulu, baru  kemudian kita bisa mengqodo’ di hari-hari lain,” ungkap Ustaz Firanda Andirja.

“Kemudian yang kedua dalil yang menunjukkannya boleh mendahulukan puasa syawal daripada mengqodo’ puasa bulan ramadhan karena Aisyah R.A. menyebutkan bahwasanya beliau tidak mampu tidak bisa untuk mengqodo’ utang puasa ramadhan beliau kecuali di bulan syaban, ini Aisyah R.A. istri Nabi SAW,” ungkap Ustaz Firanda.

Melihat dalil tersebut, Ustaz Firanda mengatakan bahwa sulit atau terbilang tidak mungkin jika Aisyah R.A melewatkan puasa-puasa sunah hingga datangnya bulan syaban.

“Kemungkinan besar beliau (Aisyah) R.A, tetap berpuasa, puasa-puasa sunah tersebut dengan tetap mengakhirkan puasa qodo’ bulan ramadhan,” ungkap Ustaz Andirja.

“Dan Aisyah tatkala mengakhirkan puasa, mengqodo’ puasa di bulan syaban, karena memang Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan syaban. Rasulullah memperbanyak puasa di bulan syaban, puasa-puasa sunah,” tambah Ustaz Firanda.

Meski begitu, Ustaz Firanda menyebut bahwa hadist ini terbilang kurang shahih. Namun Ustaz Firanda berulangkali menyebut bahwa puasa syawal memiliki keutamaan bagaikan berpuasa selama setahun penuh sehingga puasa sunah ini sangat disarankan.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:02
01:32
04:19
01:51
04:21
03:35
Viral