Derby Jatim Persebaya melawan Persela berakhir imbang 1-1. Kamis (21/10/2021).
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetyo

Gagal Menang di Derby Jatim, Pelatih Persebaya Kritik Wasit dan Minta VAR

Jumat, 22 Oktober 2021 - 11:40 WIB

Sleman, DIY - Derby Jawa Timur antara Persebaya Surabaya kontra Persela Lamongan di Stadion Maguwoharjo Sleman, Kamis (21/10/2021) malam berakhir tanpa pemenang. Laga berakhir imbang 1-1 lewat gol Ricky Kambuaya menit ke-12 untuk Persebaya dan Ivan Carlos menit ke-35 untuk Persela.

Persebaya sebenarnya bisa menang andai tendangan bebas Jose Wilkson tidak dianulir wasit Mustofa Umarella. Dalam tayangan ulang, bola yang sempat lepas dari tangkapan kiper Dwi Kuswanto meluncur melewati garis gawang.

Namun wasit tidak mengesahkannya menjadi gol. Kondisi ini justru dimanfaatkan Persela untuk melakukan serangan balik dan berbuah gol dari Ivan Carlos.

Keputusan kontroversial wasit ini membuat pelatih Persebaya Aji Santoso meradang. Mantan pemain timnas itu mengkritik keras kinerja wasit asal Jakarta tersebut.

“Yang ingin saya sampaikan setelah kami masuk ke ruang ganti, saya melihat foto, siaran ulang. Saya melihat kejadian yang pertama saat Persebaya (Jose Wilkson) cetak gol itu, 100 persen gol. Yang kedua, gol yang dicetak Ivan carlos itu offside, jauh sekali,” kata Aji dalam preskon virtual usai laga.

Pelatih berlisensi AFC Pro itu mendesak Komisi Wasit PSSI segera mengevaluasi kinerja pengadil di lapangan. Pasalnya keputusan kontroversial wasit tidak hanya terjadi pada timnya, namun juga beberapa pertandingan lain di Liga 1 dan 2.

“Ini saya tidak menyalahkan siapa-siapa, yang jelas komisi wasit harus turun tangan mengevaluasi. Karena tidak hanya di Liga 1, di Liga 2 juga sangat banyak keputusan-keputusan yang sangat kontroversial, ini tidak bisa didiamkan,” tandasnya.

Aji menilai, kritiknya ini bukan hanya karena timnya gagal menang melawan Laskar Joko Tingkir. Namun ini demi kemajuan kompetisi sepakbola di tanah air.

“Saya bukan karena draw, tidak menang. Ini demi kebaikan sepakbola Indonesia. Mau dibawa kemana kalau pengadil di lapangan selalu membuat keputusan-keputusan yang kontroversial," tegasnya.

Pasca kejadian ini, kata Aji, Bajul Ijo juga berencana melakukan protes resmi ke PSSI maupun Komisi Wasit. Tujuannya agar menjadi bahan evaluasi atas kinerja wasit yang memimpin Liga 1.

"Saya nanti akan berbicara sama manajer. Tapi menurut saya sebagai evaluasi seharusnya kami akan melakukan protes. Karena protes yang layak kami protes, jadi protes bukan karena tim kami mengada-ada,” ujarnya.

Pelatih berusia 51 tahun itu juga mengusulkan agar PSSI dan PT LIB mulai mencoba penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR). 

"Menurut saya sudah waktunya Indonesia menggunakan VAR. Karena negara-negara seperti Thailand, Asia Tenggara sudah banyak yang menggunakan VAR," ucap Aji. 

Penggunaan VAR, menurut Aji, setidaknya membuat jalannya pertandingan lebih fair play dan meminimalisir kesalahan wasit dalam mengambil keputusan. 

"Artinya apa, bahwa VAR ini sangat bermanfaat. Supaya tim tidak dirugikan. Malu, sepakbola Indonesia seperti ini. Mestinya kita malu, apalagi disiarkan di televisi," tutupnya. (Andri Prasetiyo/Buz).

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:20
02:47
07:49
02:27
04:08
01:24
Viral