Mengaku Jaksa dari Jakarta, SM Tipu Korban Ratusan Juta Rupiah

Denpasar - Pria asal Bandung berinisial SM (57) oleh pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali. SM ditangkap lantaran mengaku sebagai jaksa yang bertugas di Jakarta. Selain mengaku sebagai jaksa, SM juga ternyata seorang dokter abal-abal.

Kepala Seksi Penerangan Hukum KejaTi Bali, Luga Harlianto mengatakan SM telah melakukan penipuan dengan cara mengaku sebagai jaksa. Aksi penipuan itu bermula saat SM bertemu dengan seseorang berinisial LR. Korban LR kemudian menceritakan masalah hukum perdata yang sedang dialaminya kepada SM.

Merasa ada peluang, SM lalu menawarkan diri kepada LR untuk membantu menyelesaikan masalah hukum yang sedang menjeratnya. SM saat itu mengaku bahwa dirinya adalah jaksa yang bertugas di Jakarta. Untuk meyakinkan LR, pelaku menunjukkan surat keterangan perjalanan dengan jabatan Direktur Tindak Pidana Khusus Bidang Politik Keamanan.

LR yang akhirnya percaya SM merupakan jaksa, kemudian menyerahkan uang. LR secara bertahap menyerahkan uang dengan jumlah keseluruhan mencapai Rp265.510.000.

"Dia menggunakan nama institusi Kejaksaan RI dan nama pimpinan di Kejaksaan Agung RI, yaitu Jaksa Agung Muda Intelijen untuk kepentingan dirinya sendiri, dengan memperoleh sejumlah uang dari orang lain," kata Luga kepada awak media di Denpasar, Bali, Rabu (13/10).

Luga menjelaskan, awal mula kasus ini terungkap pada 11 Agustus 2021 lalu, saat itu jajaran Intelijen Kejati Bali menerima permintaan konfirmasi terkait identitas SM, yang mengaku sebagai Jaksa. Saat dicek ternyata SM bukanlah seorang jaksa. Dari informasi tersebut dilakukanlah pencarian terhadap SM. Tim Kejati akhirnya mengetahui keberadaan SM di kota Denpasar, Bali.

"Jajaran intelijen Kejati Bali melakukan pengintaian terhadap keberadaan SM di sebuah rumah di kota Denpasar, Bali. Saat itu  SM bergerak meninggalkan rumah tersebut kemudian jajaran intelijen Kejati Bali atas perintah pimpinan mengamankan SM di Jalan Kebo Iwa, Denpasar Bali sekitar pukul 20.30 WITA," terang Luga.

Selanjutnya SM diserahkan ke Mapolresta Denpasar untuk dilakukan proses penyidikan. Pihak Polreta Denpasar langsung melakukan penahanan terhadap pelaku. Kini berkas perkara penipuan oleh pelaku SM sudah lengkap atau P-21.

Berkas perkara tersangka akan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Denpasar oleh penyidik Polresta Denpasar. Pelaku disangka pasal 372 KUHP atau pasal 378 KUHP dengan ancaman pidana paling lama 4 tahun.

"Selanjutnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) melakukan penahanan terhadap SM selama 20 hari ke depan di rutan Polresta Denpasar untuk selanjutnya akan dilakukan pelimpahan perkara ke Pengadilan Negeri Denpasar," pungkas Luga. (Alfani Syukri/prs)