Jakarta, tvOnenews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mendata Kali Ciliwung meluap menyebabkan banjir dengan ketinggian hingga 1,2 meter di dua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, serta 19 RT lain dengan ketinggian bervariasi di bawahnya.
"Total ada 21 RT tergenang," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji di Jakarta, Jumat (24/2/2023).
Berdasarkan data BMKG, hujan dengan intensitas sangat lebat terjadi di sekitar wilayah Muara Angke mencapai 101 milimeter yang menyebabkan genangan di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan data BPBD DKI hingga pukul 11.00 WIB, selain di Cawang, sebaran genangan puluhan RT itu di antaranya tujuh RT di Jakarta Timur yakni Kelurahan Cakung Timur ada satu RT dengan ketinggian air 20 centimeter.
Kemudian luapan Kali Ciliwung menyebabkan genangan di Kelurahan Cililitan ada satu RT dengan ketinggian 50 centimeter, Kelurahan Kampung Melayu ada dua RT dengan ketinggian 75 centimeter.
Selanjutnya di Kelurahan Bidara Cina ada satu RT dengan ketinggian air 65 centimeter.
Selain itu, di Jakarta Utara ada satu RT di Kelurahan Marunda dengan ketinggian genangan 25 centimeter.
Di Jakarta Barat terdapat 11 RT yakni di Kelurahan Tegal Alur ada empat RT dengan ketinggian 30 centimeter, Kelurahan Kamal ada satu RT dengan ketinggian 20 centimeter.
Selanjutnya ada dua RT di Kelurahan Kembangan Selatan dengan ketinggian 30 centimeter, kemudian satu RT di Kelurahan Joglo dengan ketinggian 55 centimeter.
Kelurahan Rawa Buaya ada satu RT dengan ketinggian 20 centimeter akibat luapan Kali Angke serta Kelurahan Duri Kosambi ada dua RT dengan ketinggian air 30 centimeter.
Genangan air juga terjadi di Jakarta Selatan tersebar di dua kelurahan yakni dua RT di Kelurahan Petogogan dengan ketinggian 20 centimeter karena luapan Kali Ciliwung dan Kelurahan Kuningan Barat ada satu RT dengan ketinggian air 60 centimeter.
Selain melanda permukiman, genangan juga terjadi di 11 ruas jalan di Jakarta dengan ketinggian bervariasi 10 hingga 30 centimeter.
BPBD DKI menggandeng Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) dan instansi terkait lain untuk melakukan penyedotan genangan dan banjir.
Selain personel, pihaknya juga mengerahkan ratusan pompa stasioner dan pompa keliling untuk menyedot banjir bekerja sama dengan Dinas SDA DKI.
Pihaknya juga mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi lain di antaranya angin kencang, tanah longsor hingga pohon tumbang yang dipicu curah hujan tinggi.
Berdasarkan data BMKG, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari-Februari 2023. (ant)
Load more