Sementara itu, Rohani memiliki gangguan intelektual ringan. Meskipun begitu, keduanya tetap mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa alat bantu mobilitas.
Keduanya tinggal di rumah semi permanen berukuran 30 meter persegi bersama ibu dan satu adiknya. Rumah itu terdiri dari tiga ruangan untuk tidur, dapur serta MCK.
Rumah tersebut milik Holifah dan sudah diajukan untuk mendapatkan program Rutilahu (rumah tidak layak huni).
Sementara itu, saudara Rohana yang lain sudah bekerja dan kerap mengirimkan uang untuk ibunya.
Sedangkan, adik bungsunya masih usia sekolah dan sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan.
Selain asesmen, Kemensos bersama Dinas Sosial Kota Surabaya dan Lurah Asem Rowo juga memberikan edukasi dan motivasi agar keduanya berhenti mengemis dan mencari pekerjaan yang layak.
"Keduanya telah ditawarkan untuk menerima program rehabilitasi sosial dan vokasional di STS namun belum bersedia," katanya.
Load more