Diguyur Hujan Deras Atap Ruang Kelas SDN 03 Duren Terancam Roboh

Semarang, Jawa Tengah - Atap ruang kelas SD Negeri 03 Duren, Kecamatan Tengaran , Kabupaten Semarang terancam roboh, setelah diguyur hujan deras yang terjadi selama beberapa jam.

Kejadian ini diketahui oleh pihak sekolah pada hari Sabtu(23/10/2021). Kondisi atap ruang kelas yang terancam roboh tersebut dikhawatirkan mengancam keselamat para siswa. Beuntung kejadian melengkungnya pilar ruang kelas terjadi di pagi hari saat para siswa belum hadir ke sekolah. 

Guna menghindari robohnya 3 ruang kelas V di SD Negeri 03 Duren pasca hujan deras, pihak sekolah memasang sejumlah bambu untuk menyangga pilar pilar gedung yang sudah melengkung. Dan memindahkan kegiatan pembelajaran tatap muka ke mushola sekolah karena terbatasnya ruang. 

" Sejumlah ruang kelas di sekolah kami rusak akibat hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu, awalnya diketahui pilar atap(kuda-kuda) bangunan sudah kelihatan anjlok(turun) itu terjadi di ruang kelas V yang berada di tengah." kata Salamah, Kepala Sekolah SD N 03 Duren, Kamis (4/11/2021) 

"Bangunan yang mengalami kerusakan ini merupakan bangunan kelas V. Dan guna mengantisipasi agar atap tidak runtuh, kami.emmasang sejumlah oenyangga dari bambu", lanjutnya.

Guna menghindari hal hal buruk yang bisa menimpa para siswa, saat ini ketiga ruang kelas tersebut tidak digunakan dan para siswa menempati ruang yang ada termasuk bangunan mushola untuk kegiatan belajar tatap muka(PTM).

" Agar pembelajaran tetap bisa berlangsung, saat ini sejumlah siswa kita pindahkan keruangan yang aman. Karena keterbatasan ruang kelas kami juga menggunakan mushola sekolah sebagai sarana pembelajaran tatap muka(PTM)", imbuh Salamah.

Saat ini SD Negeri 03 Duren sudah melaporkan kerusakan ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Dan rencananya perbaikan akan dilakukan pada tahun anggaran 2022.

" Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan, dan harapan kami proses renovasi sekolah bisa segera dilaksanakan karena saat ini kami kekurangan ruang kelas untuk kegiatan pembelajaran tatap muka dimana di masa pandemi diberikan batasan hanya 50 persen kapasitas", pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatmo, mengatakan pada tahun anggaran 2022 pihaknya telah menganggarkan perbaikan untuk beberapa sekolah yang mengalami kerusakan baik akibat dampak bencana alam maupun yang rusak akibat usia bangunan. 

" Di tahun 2022 kami telah mengajukan usulan terkait perbaikan beberapa sekolah diantaranya yang terkena dampak gempa bumi Ambarawa dan beberapa sekolah yang rusak akibat bencana lainnya. Rencananya renovasi yang akan kami lakukan di tahun 2022 akan kami lakukan secara menyeluruh terhadap semua ruang kelas yang rusak. Hal ini dilakukan agar sekolah dapat memenuhi kebutuhan ruang di tengah pembelajaran tatap muka", ujar Sukaton. 

Sementara itu, mendapatkan laporan mengenai sejumlah ruang kelas yamg rusak akibat gempa dan bencana lainnaya, Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, mengaku prihatin dan mendorong semua pihak agar renovasi ruang kelas bisa segera dilaksanakan. 

" Kami merasa prihatin dengan apa yang menimpa sejumlah sekolah, kami melihat renovasi ruang kelas ini harus segera terlaksana di tahun anggaran yang baru, agar para siswa dapat kembali belajar dengan nyaman di tengah pembatasan oembelajaran tatap muka yang terbatas saat oandemi covid-19", ujar Bondan. (Aditya Bayu/Buz)