Jakarta, tvOnenews.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun yang terletak di Indramayu, Jawa Barat, menuai kontroversi. Ajarannya diduga terafiliasi paham radikal Negara Islam Indonesia (NII).
Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PAN Yandri Susanto mendesak Ponpes Al Zaytun itu segera ditutup.
“Segera tutup Al Zaytun,” kata mantan Ketua Komisi VIII DPR itu kepada tvOnenews, dikutip Senin (26/6/2023).
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Fraksi Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan Kementerian Agama (Kemenag) harus turun langsung menginvestigasi kurikulum yang diajarkan Al Zaytun.
“Jika ditemukan ada kurikulum pendidikan yang bertentangan ajaran Islam, maka Kementerian Agama dapat mengambil langkah selanjutnya. Bahkan Kementerian Agama dapat mencabut izin Pesantren Al Zaytun,” ujar Ace, Kamis (22/6/2023).
Dia mengatakan Kemenag juga harus mengumumkan hasil investigasi itu kepada publik.
Diberitakan sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengungkapkan hasil penelitiannya mengenai Ponpes Al Zaytun.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah mengatakan pihaknya pernah melakukan penelitian terkait ponpes yang kini menjadi sorotan publik ini. Dia menyebutkan bahwa berdasarkan hasil penelitiannya, Al Zaytun sudah jelas terafiliasi dengan gerakan NII.
“Hasil penelitian MUI sudah jelas bahwa itu terindikasi atau terafiliasi dengan gerakan NII, sudah sangat jelas,” ungkap Ikhsan kepada wartawan usai menghadiri Rapat Koordinasi Kesatuan Bangsa di Kantor Kemenko Polhukam pada Rabu (21/6/2023). (saa)
Load more