Jakarta, tvOnenews.com - Tenaga Ahli Kepresiden Mohammad Ali Mochtar Ngabalin mengkritik balik Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya Ngabalin mengatakan untuk menelaah atau menafsirkan pilihan kata yang dipilih Rocky Gerung dibutuhkan ahli bahasa.
"Saya tidak memiliki kapasitas ilmu yang cukup untuk menelaah atau menafsirkan pilihan kata 'bajingan tolol' itu sebagai kata kritik atau hujatan, cacian, makian. Jadi dalam posisi seperti ini memang butuh doktor ahli bahasa," tutur Ngabalin dalam Program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne.
Hal itu supaya bisa mendudukan makna yang sebenarnya apakah pilihan kata 'bajingan tolol' itu masuk dalam kritik atau hinaan.
"Karena seorang ilmuwan itu harus punya tutur kata, punya moral, punya ahklakul karimah yang tinggi," katanya.
Namun jika merujuk pada referensi bahasa di Indonesia secara umum, menurut Ngabalin kata bajingan adalah pilihan kata yang tidak beradab.
Load more