Cilacap, Jawa Tengah - Dalam sepekan ini, wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah diterjang sejumlah peristiwa bencana alam.
Seperti banjir yang melanda empat desa di Kecamatan Majenang akibat jebolnya tanggul sungai Cikawung. Hari Jumat pagi (19/11/2021) ini pantauan banjir mulai surut dan warga mulai pulang dari tempat pengungsian.
Bencana pergerakan tanah juga terjadi di Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Pergerakan tanah ini merupakan pergerakan susulan setelah peristiwa amblasnya tanah di pemukiman warga pada bulan Mei 2021 lalu.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama pejabat pemerintah daerah dan anggota DPRD Cilacap, telah melakukan tinjauan langsung ke lokasi bencana alam pergerakan tanah tersebut.
“Jadi kalau dari sisi geologisnya ini tidak memenuhi syarat dan pergerakannya ternyata sudah sejak Mei dan ini bergerak lagi. Tapi ini tadi indikasinya ada pengaruh dari cuaca, maka ya suka tidak suka, mau tidak mau mereka ngungsi dulu. Ini satu keluarga ternyata dan ibunya paling parah, jadi mereka ngungsi dulu, mereka kami kasih bantuan,” ucap Ganjar saat meninjau lokasi bencana pada Rabu (17/11/2021) kemarin.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan sudah berkoordinasi dengan Bupati Cilacap dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mencegah adanya bencana alam, mengingat saat ini memasuki musim hujan. Ganjar meminta respon cepat untuk pencegahan agar tak ada korban bila bencana alam terjadi.
Gubernur Jawa Tengah juga menghimbau warga agar tidak menghuni rumah yang sudah rusak yang berada di sekitar tanah yang bergerak. Masyarakat diperbolehkan ke lokasi pergerakan tanah hanya untuk berkebun atau berkerja.
Dari data petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap ada sekitar 25 bangunan yang mengalami rusak, salah satunya adalah tempat ibadah. Pergerakan tanah ini terjadi juga di 4 hektare tanah. 1,5 hektar tanah pemukiman, 2,5 tanah pesawahan.
Saat ini warga sendiri sudah mengungsi dibeberapa titik seperti Sekolah Dasar Negeri 6 karanggintung, dan rumah sanak keluarganya.
Sementara itu selain banjir dan tanah bergerak, untuk bencana longsor, terjadi di wilayah Kecamatan Dayeuhluhur, tepatnya di Desa Metenggeng, pada Kamis (18/11/2021).
Tebing setinggi 10 meter mengalami longsor dan matrial longsor menutup akses jalan penghubung antar desa, yaitu Desa Metenggeng dan Desa Panulisan. (Ian Sutriana/Buz).
Load more