Sementara itu, bagi masyarakat yang hendak berbelanja kebutuhan pokok di luar hari Senin, Selasa dan Kamis dapat datang ke Toko KePo (Kebutuhan Pokok). Toko ini merupakan milik Provinsi, Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Bulog dan berbagai instansi lainnya.
“Jadi semuanya murah. Jadi Toko Kepo khusus untuk bahan pokok murah di toko yang hadir setiap hari,” ucap Fatoni.
“Gerakan serentak ini perlu kita lakukan agar hasilnya lebih dirasakan, lebih efektif dan tepat sasaran jadi lebih sporadis, tidak senidiri-sendiri, tidak terpisah-pisah, semuanya terkoordinir dan terkendali. Ini kita harapkan semua harga pokok lebih terkendali, masyarakat tidak panik dan semua kebutuhan pokok terpenuhi,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Ekonomi Setda Sumsel sekaligus Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel Henky Putrawan dalam laporannya mengatakan Gerakan Pasar Murah Serentak Se-Sumsel (GPMSS) ini akan terus dilakukan hingga menjelang Idul Fitri mendatang dengan harga subsidi.
“Sejumlah bahan pokok yang dijual melalui Pasar Murah, di antaranya beras seharga Rp 10 ribu perkilogram, gula pasir seharga Rp 13 ribu perkilogram, cabai seharga Rp 24 ribu perkilogram, bawang merah seharga Rp 10 ribu per kilogram, bawang putuh seharga Rp 20 ribu per kilogram dan telor seharga Rp 24 ribu per kilogram,” ucapnya.
Turut hadir secara fisik dan virtual, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian RI, Andi Muhammad Idil Fitri, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, Direskrimusus Polda Sumsel Bagus Suropratomo Oktobrianto, Koordinator Datun Kejati Naungan, Danpom II Sriwijaya Kolonel Cpm Dr. Azmil Umur, Denpom II/4 Pomdam II Sriwijaya Mayor Cpm Haryadi Budaya Pela, Ketua KPPU RI M. Fanshirullah Asa dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, H. Latief.(ant/chm)
Load more