LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti dalam film dokumenter Dirty Vote.
Sumber :
  • Tangkapan layar

Akun IG Bivitri Susanti Panen Komentar Usai Tampil di Film Dokumenter Dirty Vote, Netizen yang Tidak Setuju Ngamuk hingga Memaki

Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti menjadi perbincangan hangat publik usai tampil di film dokumenter 'Dirty Vote' yang baru saja tayang kemarin, Minggu.

Senin, 12 Februari 2024 - 14:17 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti menjadi perbincangan  hangat publik usai tampil di film dokumenter 'Dirty Vote' yang baru saja tayang kemarin, Minggu (11/2/2024).

Film dokumenter 'Dirty Vote' menguak beberapa fakta kecurangan Pemilu 2024 yang dijelaskan secara rinci menggunakan data oleh tiga Pakar Hukum Tata Negara.

Tiga Pakar Hukum Tata Negara itu di antaranya Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.

Poster film dokumenter Dirty Vote.

1. Bivitri Susanti: Dosen STH Jentera, Harvard Kennedy fellow. 

Baca Juga :

2. Zaenal Arifin Mochtar: Dosen UGM, Direktur PUKAT UGM.

3. Feri Amsari: Dosen Unand, Direktur PUSAKO Unand. 

Ketiganya menjelaskan secara detail bagaimana instrumen negara telah digunakan untuk tujuan memenangkan pasangan calon Prabowo Gibran dalam Pemilu 2024.

Film dokumenter yang mulai ditayangkan pada hari Minggu (11/2/2024) telah ditonton sebanyak lebih dari 3 juta kali.

"Ketiganya mengungkap berbagai instrumen kekuasaan telah digunakan untuk tujuan memenangkan pemilu dan merusak tatanan demokrasi," begitulah keterangan resmi terkait peluncuran dokumenter tersebut, Minggu (11/2/2024). 

"Penggunaan infrastruktur kekuasaan yang kuat, tanpa malu-malu dipertontonkan secara telanjang demi mempertahankan status quo. Bentuk-bentuk kecurangannya diurai dengan analisa hukum tata negara," lanjut dari keterangan resmi film tersebut. 

Reaksi netizen soal film Dirty Vote

Setelah penayangan film dokumenter tersebut, sontak saja akun instagram milik Bivitri Susanti menuai banyak komentar yang beragam.

"Bivitri bukan ahli tata negara, tapi timses bayangan, sepertinya Propaganda nya masif, Ahli Hukum, bukannya lapor ketika ada kecurangan, malah bikin film," komen netizen.

"Untuk yang buat filmnya juga sangat dirty sekali yaa, knp gak dari 1 bulan yang lalu ini kan masa tenang kenapa dibuat kaya gini menyudutkan salah satu saja," tutur netizen.

"Good job...film keluar mendekati hari H, pertanyaan nya kenapa gak dari awal?? Dan setelah ditelusuri ternyata anda ada di balik partai salah satu paslon," komentar netizen.

"Tau masa tenang gak Bu? kok segitunya sih bikin film SAMPAH wkwk, cocok sih jadi pesaing film film Bollywood harusnya," komentar netizen.

"Senjata demi senjata dikeluarkan, demi bisa mencuci pikiran rakyat untuk dukung paslon 01.
kenapa gak langsung aja bu lapor! kenapa gak dari dulu-dulu juga bu diungkapkan. emang udh kucar kacir nih takut kalah dari paslon 02. ampunnnn emang pintar banget ya capres 01. semuanya bakal di pertanggung jawabkan di Akhirat," komen netizen.

"Yang gak berani nonton mereka yang tahu tentang kecurangan namun tetap memilih yang salah," komen netizen,

Ada juga netizen  yang mendukung dan mengapresiasi film dokumenter Dirty Vote.

"Terima kasih atas keberanian yang luar biasa melalui karya ini," ungkap netizen.

"2 jam full daging semua ditambah closing statement mba bivitri, savage." ujar netizen.

"Terima kasih filmnya. Benar² belajar banyak hal baru. I love your closing statement on the movie," tutur netizen.


Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti dalam film dokumenter Dirty Vote. (tangkapan layar)

Bivitri Susanti menjelaskan, Dirty Vote merupakan sebuah film dan rekaman sejarah betapa rusaknya demokrasi yang sudah terjadi di Indonesia. Ia juga menyoroti soal keberpihakan Presiden Jokowi ke salah satu Capres, dan Iriana Jokowi yang mengacungkan tanda jari untuk dukungan ke Prabowo-Gibran.

Menurutnya bahwa Dirty Vote bercerita tentang dua hal, pertama tentang demokrasi yang tidak bisa dimaknai sebatas terlaksananya Pemilu.

"Bukan hanya hasil penghitungan suara, tetapi apakah keseluruhan proses pemilu dilaksanakan dengan adil dan sesuai nilai-nilai konstitusi," ungkapnya. 

Kemudian, kedua menceritakan soal kekuasaan yang disalahgunakan, karena nepotisme yang haram hukumnya dalam negara hukum yang demokratis.  

Maka dari itu, ia tegaskan, pentingnya sikap publik dalam merespons praktik kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024. (aag/ind)

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Melanggar, Belasan Unit Truk ODOL Terjaring Operasi di Ruas Tol Medan-Binjai

Melanggar, Belasan Unit Truk ODOL Terjaring Operasi di Ruas Tol Medan-Binjai

Operasi ini dilakukan bersama dengan Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Sumatera Utara, Dinas Perhubungan Kota Binjai, PJR Polda Sumut, dan HKA selaku penyedia jasa layanan operasi jalan tol Medan-Binjai.
Semarak Hari Raya Waisak, Ribuan Umat Buddha Padati Wihara Ekayana Arama

Semarak Hari Raya Waisak, Ribuan Umat Buddha Padati Wihara Ekayana Arama

Merayakan Hari Raya Waisak, sebanyak ribuan umat Buddha terpantau tengah melaksanakan ibadah di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, pada Kamis (23/5/2024).
Kehebohan Media Vietnam Soroti Kondisi Mental Pemain Golden Star soal Kembali Bersua Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Kehebohan Media Vietnam Soroti Kondisi Mental Pemain Golden Star soal Kembali Bersua Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Media Vietnam menyoroti kondisi mental para pemain timnas Vietnam soal kembali berhadapan dengan timnas Indonesia di babak penyisihan grup Piala AFF 2024.
Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari di Tol Jombang Terima Santunan 50 Juta

Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari di Tol Jombang Terima Santunan 50 Juta

Dua korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari Malang di tol Jombang,  mendapatkan santunan 50 juta rupiah dari Jasa Marga
Masih Ingat Adinda Indah Permatasari? Atlet Voli Cantik Asal Bandung yang Pernah Jadi Presenter Hingga Pemain Sinetron Kabarnya Kini...

Masih Ingat Adinda Indah Permatasari? Atlet Voli Cantik Asal Bandung yang Pernah Jadi Presenter Hingga Pemain Sinetron Kabarnya Kini...

Masih ingat Adinda Indah Permatasari? Atlet voli cantik asal Bandung yang pernah jadi presenter hingga pemain sinetron. Kabarnya Adinda bermain di Proliga 2024
Salut! Petugas Sigap Bantu Ratusan Jemaah Haji yang Bingung Balik Menuju Penginapan Hotel di Madinah

Salut! Petugas Sigap Bantu Ratusan Jemaah Haji yang Bingung Balik Menuju Penginapan Hotel di Madinah

Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi PPIH Arab Saudi Surnadi mengatakan petugas haji selalu mengantar ratusan jemaah haji 2024 menuju penginapan hotel di Madinah.
Trending
Terang Benderang, Egi Disebut Kepala Geng Motor di Cirebon, Anggy Umbara: Orang-Orang Juga Sudah Tahu Reputasi Dia

Terang Benderang, Egi Disebut Kepala Geng Motor di Cirebon, Anggy Umbara: Orang-Orang Juga Sudah Tahu Reputasi Dia

Terang benderang, Egi disebut kepala geng motor di Cirebon. Hal ini diungkapkan Anggy Umbara Sutradara Film Vina: Sebelum 7 Hari di podcast RJL 5 - Fajar Aditya.
Vina Sudah Dibully Sejak Lama di Sekolah, Begini Penuturan Anggy Umbara Berdasarkan Hasil Riset Sebelum Bikin Filmnya

Vina Sudah Dibully Sejak Lama di Sekolah, Begini Penuturan Anggy Umbara Berdasarkan Hasil Riset Sebelum Bikin Filmnya

Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina di Cirebon 2016 silam kembali menjadi perbincangan yang hangat setelah tayangnya Film Vina: Sebelum 7 Hari.
Behind The Scene Pembuatan Film Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara Ceritakan Detail Fenomena yang Dialami Semua Kru dan Dirinya

Behind The Scene Pembuatan Film Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara Ceritakan Detail Fenomena yang Dialami Semua Kru dan Dirinya

Sutradara film Vina: Sebelum 7 Hari Anggy Umbara kisahkan beberapa kejadian aneh yang dialami para kru termasuk dirinya dalam behind the scene pembuatan film.
Pengamat Sepak Bola Korea Komentari Hilangnya Pratama Arhan dari Suwon FC, Sebut Gara-gara Timnas Indonesia

Pengamat Sepak Bola Korea Komentari Hilangnya Pratama Arhan dari Suwon FC, Sebut Gara-gara Timnas Indonesia

Pelatih Suwon FC, Kim Eun-joong mengakui tak bisa menurunkan Pratama Arhan karena kondisi tubuhnya yang menurun setelah play off Olimpiade melawan Guinea. 
Pelaku Buron Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Ditangkap Polisi, Ramai Percakapan Netizen Pegi Perong Tukang Bakso

Pelaku Buron Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Ditangkap Polisi, Ramai Percakapan Netizen Pegi Perong Tukang Bakso

Pegi Setyawan alias Perong alias Egi terduga pelaku pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon diringkus Polda Jawa Barat (Jabar).
Beredar Narasi Dugaan Polisi Ubah Identitas Tukang Bakso Terkait Penangkapan Pegi Perong Buronan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon

Beredar Narasi Dugaan Polisi Ubah Identitas Tukang Bakso Terkait Penangkapan Pegi Perong Buronan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon

Pegi Setyawan alias Perong alias Egi terduga pelaku pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon diringkus Polda Jawa Barat (Jabar) usai buron 8 tahun.
Netizen Ungkap Sosok Pegi Perong Buronan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon, Ternyata...

Netizen Ungkap Sosok Pegi Perong Buronan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon, Ternyata...

Polisi meringkus pelaku buronan kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon 2016 silam yakni Pegi Setyawan alias Perong.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang
Selengkapnya