Jakarta, tvOnenews.com - Selebgram asal Jakarta Selatan berinisial FM alias MJ memilih bunuh diri dengan menyiarkan secara langsung pada akun media sosialnya.
Akademisi Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Parahyangan, Syarif Maulana menyinggung soal kondisi pemuda Indonesia yang rentan memiliki gangguan mental.
“Melihat Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, disampaikan bahwa lebih dari 19 juta penduduk Indonesia usia lebih dari 15 tahun memiliki gangguan mental emosional,” kata Syarif dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (18/4/2024)
“Selain itu, lebih dari 12 juta penduduk dengan rentang usia sama mengalami depresi. Gangguan mental seperti ini dapat menjadikan penderita melakukan aksi nekat seperti bunuh diri,” sambungnya.
Founder Komunitas Filsafat Kelas Isolasi itu menyebut salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental adalah memanfaatkan waktu luang.
Syarif turut serta meyinggung pandangan Filsuf Aristoteles terkait menjaga kesehatan mental.
“Dalam pandangan Aristoteles, waktu luang menempati posisi penting dalam usaha mencapai keutamaan (eudaimonia). Seseorang baru bisa mewujudkan kepenuhan hidup dan batinnya, jika mampu bergerak dan berkarya di dalam waktu senggang,” katanya.
Ia mencontohkan salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan olahraga. Dengan begitu, pemuda bisa melepaskan diri dari kesibukan dan tekanan lainnya.
“Selain memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, olahraga juga merupakan aktivitas manusia yang dimungkinkan oleh waktu luang. Untuk dapat menjalankan olahraga secara maksimal dan konsisten, siapapun mesti bisa untuk sementara waktu melepaskan diri dari kesibukan yang mengikat,” ungkap Syarif.
Kemudian, pemuda juga perlu meluangkan waktu untuk beriwsata. Dengan berwisata, kita melepaskan diri dari kesibukan.
“Demikian halnya dalam menikmati turisme atau pariwisata. Menurut Oxford English Dictionary, pariwisata diartikan sebagai bepergian untuk kesenangan atau bepergian yang menghasilkan keuntungan komersial bagi lokasi atau penyelenggara turisme,” katanya.
“Dalam arti yang pertama, pariwisata erat kaitannya dengan bepergian dalam waktu luang. Untuk menikmati pariwisata, agak sulit jika seseorang berada dalam kesibukan,” sambungnya.
Kemudian, olahrga dan pariwisata diikat dalam satu konsep yakni bermain.
“Waktu luang, olahraga, dan pariwisata dapat diikat dalam satu konsep yakni bermain. Menurut Roger Caillois, olahraga dapat dilihat sebagai agon dan pariwisata dapat dipahami sebagai ilinx dalam artian membuat pengunjung mengalami realitas yang lain. Meski berbeda secara jenis permainan, kedua kegiatan tersebut sama-sama perwujudan dari manusia sebagai homo ludens, yang dengan demikian menjadi penanda penting dalam gerak kebudayaan,” pungkasnya. (raa)
Load more