Viral Video Pembantaian Lumba-Lumba oleh Nelayan Pacitan, Polisi Tak Temukan Barang Bukti

Pacitan,Jawa Timur -  Viral sebuah video berdurasi 20 detik dengan keterangan dugaan pembantaian lumba-lumba oleh nelayan di Pacitan. Video tersebut memperlihatkan sejumlah nelayan sedang menangkap dan membantai sejumlah lumba-lumba di kawasan Pantai Pacitan, Jawa Timur.

Aktivitas pemburuan lumba-lumba tersebut terjadi beberapa hari lalu yang sengaja direkam oleh salah seorang nelayan dari atas kapal dan berakhir viral di media sosial. 

Dalam video itu, nampak sekitar 7 ekor ikan lumba-lumba sudah mati. Tampak juga sejumlah lumba-lumba lainnya terluka dan diawasi salah satu nelayan. Tiga orang nelayan lain terlihat sibuk mengangkat jaring yang sebelumnya dipasang. 

Menurut informasi dari kepolisian,  Kapal Motor (KM) Restu merupakan milik seseorang yang diketahui bernama Suyanto alias Pak Tok. Kapal itu dinahkodai oleh Bejo.

Kapolres Pacitan, AKBP Wiwit Ari Wibisono membenarkan video viral  itu berasal dari nelayan Pacitan. Kepolisian, Petugas Keamanan Laut Terpadu (Kamladu), TNI AL, Polairud, serta Polsek Pacitan telah melakukan penyidikan dan penggeledahan di atas kapal tersebut yang masih berada di tengah laut. Pada saat penggeledahan, petugas sudah tidak menemukan barang ikan lumba-lumba yang dibantai. 

"Semua ABK yang ada di kapal  telah kita periksa di Mapolres Pacitan. Seluruh bagian kapal bahkan sudah kami lakukan penggeledahan saat kapal tersebut masih posisi melaut. Dan kami petugas tidak temukan barang bukti  lumba-lumba yang mati seperti dalam video itu," terangnya.

Wiwit  menambahkan, pengakuan dari ABK terhadap polisi, lumba-lumba tersebut memang sempat dinaikkan ke kapal.  Tidak sengaja terjaring oleh nelayan, lumba-lumba itu sebagian sudah dalam kondisi mati. Beberapa ekor  terluka karena tersangkut jaring. Kemudian, 7 ekor lumba-lumba yang ada di atas kapal disiram air sebelum akhirnya dikembalikan ke laut.

"Pengakuannya, tidak ada unsur kesengajaan penangkapan lumba-lumba. Ikan lumba lumba itu masuk jaring nelayan yang terpasang beberapa jam sebelumnya di laut. Kemungkinan, ikan ini berontak saat terjaring sehingga ada yang luka dan alami kematian, namun sudah dilepaskan kembali," tegasnya.

Walaupun begitu, pihak Kepolisian masih terus mendalami dugaan pembantaian lumba-lumba  yang dilakukan oleh nelayan asal Pacitan ini. Polisi juga akan menanyakan kepada Dinas Kelautan  mengenai batas  area dan lokasi penangkapan ikan, sehingga kasus ini tidak terulang lagi.( Agus Wibowo/Ard)