Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menyampaikan kekhawatirannya terkait posisi UMKM usai TikTok Nusantara (SG) Pte.Ltd mengakuisisi PT Tokopedia.
Gus Rivqy sapaan akrabnya menjelaskan kekhawatirannya terletak pada ketimpangan algoritma yang selama ini dirasakan dan dikeluhkan oleh UMKM.
"Saya khawatir akuisisi tersebut dapat menancapkan lebih dalam algoritma transaksi pada platform yang dominan mengarah kepada produsen atau pengusaha yang menjual produknya dalam skala besar dengan harga murah," ujar Gus Rivqy, Rabu (18/6/2025).
Jika itu yang terjadi, Legislator PKB tersebut menegaskan, UMKM yang menjual produk lokal dengan skala terbatas, semakin terancam daya saingnya. Dan akhirnya mereka akan mati atau gulung tikar.
Untuk mengatasi kekhawatiran itu, Gus Rivqy yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur (Jatim) IV (Jember-Lumajang) menilai yang dibutuhkan adalah pembaruan regulasi. Peraturan yang perlu disesuaikan seperti perdagangan digital, persaingan usaha, dan perlindungan konsumen.
"Komdigi, Kementerian Perdagangan, Kementerian UMKM, KPPU, BPKN, Polri, dan institusi lainnya mesti duduk bersama untuk memperbarui aturan yang memastikan ekosistem ekonomi digital berlangsung adil, transparan dan setara untuk semua pihak, mulai dari produsen, distributor hingga konsumen,” jelas Gus Rivqy.
Sambil menunggu pembaruan peraturan tersebut, Gus Rivqy pun meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk memelototi laporan yang diberikan TikTok Shop dengan detail. "Pastikan laporan tersebut adalah data faktual yang di dalamnya tidak ada praktik tying, bundling dan memonopoli ekosistem pasar digital baik secara implisit maupun eksplisit,” tegas Gus Rivqy.
Load more