Perampok Permen dan Rokok di Bandung Gunakan Senjata Api Saat Beraksi

Kab Bandung, Jawa Barat – Empat orang perampok toko grosir di Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dibekuk. Para pelaku yang menggunakan senjata api itu mencuri satu kardus permen, satu pak rokok, dan uang Rp800 ribu.

Perampok yang beraksi bak koboi tersebut diringkus hanya dalam kurun waktu 12 jam setelah beraksi pada Sabtu (28/8).

Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengungkapkan kronologis kejadian itu. Dia mengatakan peristiwa berlangsung sekira pukul 14.00. Saat itu salah satu pelaku masuk ke dalam toko dan langsung meminta sejumlah uang kepada korban yang merupakan pemilik toko.

"Jadi pelaku saat masuk langsung meminta uang kepada korban sambil menodongkan senjata api jenis airsoft gun," katanya saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Bandung, Senin (30/8).

Kejadian tersebut sempat viral di media sosial karena aksi para penjahat itu terekam kamera cctv. Dari video yang beredar terlihat pelaku berjumlah empat orang dan menggunakan kendaraan roda empat merk wilis tahun 1948, warna hijau dengan nopol D 270 AD.

"Setelah pelaku berhasil mendapatkan uang sebesar 800ribu dan membawa 1 pak rokok serta 1 dus permen, para pelaku langsung pergi menggunakan kendaraan jenis jeep," ujarnya.

Setelah mendapat laporan dari korban dan keterangan para saksi di lokasi kejadian, petugas langsung bergerak cepat melakukan pengejaran hingga akhirnya pelaku ZZ, SG, dan NK berhasil ditangkap di wilayah Bojongsoang. Sementara Thole masih dalam pencarian orang (DPO).

"Yang mengeksekutor ZZ dan tiga pelaku lainnya mengawasi keadaan di lokasi kejadian," kata Kombes Hendra.

Dengan terungkapnya kasus tersebut pihaknya berhasil mengamankan barang bukti ratusan butir berbagai jenis peluru senpi. Mulai dari peluru karet, peluru timah, peluru hampa, dan peluru tajam. Pihak berwenang juga menyita beberapa airsoft gun, senapan angin, satu unit jeep berpelat nomor D 270 AD, lima kaleng rokok, serta 15 plastik permen. (

Para tersangka akan dikenakan pasal 365 KUHP tentang pencurian dan kekerasan, serta Undang Undang Republik Indonesia No. 12 tahun 1991 tentang kepemilikan peluru dan senjata api dengan ancaman paling lama 12 tahun penjara.(Suhendar/act)