Bogor, Jawa Barat - Kota Bogor hingga kini masih berstatus level 3 pada Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Meski sudah dilakukan Penyekatan dan Operasi Ganjil Genap di Wilayah Puncak dan Kota Bogor, Akhir pekan pada Jum'at dan Sabtu (4/9) kemarin, telah berdampak pada kunjungan Hotel, dan Resto di Kota dan Kabupaten Bogor. Okupansi rata-rata di Kota dan Kabupaten Bogor mencapai sekitar 50 persen.
Tercatat, Okupansi hotel di Kota Bogor menjadi rekor tertinggi selama diberlakukannya PPKM. Persentasenya sebanyak 56 sampai 58 persen bagi kujungan Hotel.
Efek ini menyusul mulai turunnya Operasi Penyekatan dan Pembatasan, ditambah lagi Kota Bogor berada di level 3.
"Customer sepertinya sudah ingin keluar dan bosan selama PPKM Darurat." terang Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay.
Yuno juga mengingatkan Masyarakat agar menjaga kepatuhan PROKES selama berlibur.
"Masyarakat patuh pada protokol kesehatan jgn abai itu sudah jadi perubahan hidup kita," Tambah Yuno.
Terpantau setiap Hotel saat ini, sudah menyiapkan standar pelayanan protokol kesehatan, sesuai dengan Standar Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE). Mulai dari disinfektan kamar, resto hingga perawatan harian kolam renang dan pembatasan di area resto. Hanya saja sejumlah Hotel dan Resto belum seluruhnya menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
Umumnya pengunjung yang berada di Kawasan Puncak dan Kota bogor didominasi dari Kelompok Keluarga dan Perorangan.
"Rata-rata pengunjung dari kelompok keluarga dan perorangan yang masuk sejak hari Jumat dan Sabtu." ujar Boboy, Ketua PHRI Kabupaten Bogor.
Meski begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor masih belum mengizinkan sepenuhnya tempat wisata untuk dibuka kembali. (Eko/Fhm)
Load more