Jelang PTM, Warga Serbu Pedagang Seragam Sekolah

Polewali Mandar, Sulawesi Barat – Setelah lebih dari setahun belajar online atau daring, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mulai besok Senin (6/9) mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Menjelang belajar tatap muka, warga pun menyerbu penjual seragam sekolah.

Dimulainya PTM membuat omzet penjual seragam, buku tulis, hingga alat tulis melonjak tajam, bahkan sejak Minggu (5/9) pagi, hampir semua toko penjual seragam sekolah di Pasar Sentral Pekkababata dipadati pengunjung. Mereka rata-rata baru berbelanja sehari menjelang dimulanya belajar tatap muka.

Marini salah seroang orang tua siswa mengaku terpaksa membeli kembali seragam sekolah untuk dua orang anaknya lantaran seragam dan peralatan sekolahnya telah usang bahkan sebagian besar telah hilang setelah hampir dua tahun hanya belajar online akibat pandemi Covid-19.

“Hari ini tepaksa baru belanja sejumlah peralatan sekolah, mulai seragam, buku, pulpen sepatu, dan lain-lain baru dibeli semua karena besok sudah mulai masuk sekolah,” ungkap marini.

Salah seorang pedagang di Pasar Sentral Pekkababata mengaku sejak pagi pasar memang sangat ramai dan didominasi ibu-ibu yang berbelanja peralatan sekolah untuk anak-anaknya. Tidak seperti hari-hari biasa di mana toko dan lapak penjual seragam dan alat sekolah sepi, hari ini sangat ramai.

“Ya Alhamdulillah hari ini ramai warga berbelanja di toko setelah lebih dari satu tahun toko kami sangat sepi bahkan hampir tidak ada yang berbelanja,” ungkap Rahim.

 Dinas Pendidikan Kabupaten Polewali Mandar, mulai besok membuka sekitar 80 persen sekolah yang wilayahnya masuk dalam kategori zona oranye. Selain mererapkan protokol kesehatan yang ketat dengan menyiapkan tempat cuci tangan, mengatur kursi dan meja dengan jarak minimal satu meter, pihak sekolah juga diwajibkan menyiapkan masker bagi para siswa.

Untuk jam pelajaran setiap kelas dibagi menjadi dua sesi yakni 50 persen siswa masuk pukul 08.00 sampai pukul 10.00 sementara gelombang kedua masuk pukul 11.00 hingga pukul 13.00. seluruh guru yang mengajar di dalam kelas pun diwajibkan telah menjalani vaksin Covid-19 sebanyak dua kali. (Rasman Abdul Rahman/act)