Tangkap Buaya Yang Menyerang Warga, Petugas BKSDA Pasang Alat Jerat di Sungai Sapihan

Kotawaringin Timur, Kalteng - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit, kini tengah berupaya untuk menangkap buaya di sungai Sapihan yang beberapa waktu lalu dikabarkan telah menyerang seorang warga desa Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, saat mencuci kaki di sungai tersebut.

"Kami telah memasang 2 buah alat jerat buaya di sungai Sapihan, semoga saja buaya yang jumlahnya lebih dari satu ekor tersebut bisa segera kami tangkap," ungkap Muriansyah, Komandan BKSDA Pos Sampit, Minggu (3/10).

Berdasarkan informasi warga sekitar, buaya di sungai tersebut jumlahnya diperkirakan ada 4 ekor, denagn ukuran panjang  antara 2,5 meter hingga 3 meter.

Dari ciri-ciri buaya yang disebutkan warga, kemungkinan besar jenis buaya yang ada di sungai tersebut adalah buaya muara.

"Buaya muara termasuk jenis buaya yang ganas, jadi warga mesti harus hati-hati dan waspada saat beraktivitas di sungai. Dan kami saat ini tengah berupaya untuk menangkap buaya-buaya tersebut," kata Muriansyah.

Diperkirakan buaya muara masuk hingga ke sungai Sapihan  melalui anak sungai yang bermuara langsung ke sungai Mentaya. Bermigrasinya predator-predator buas tersebut diduga akibat habitat asal mereka sudah rusak dan sumber makanan yang mulai habis.

Ini semua terjadi kemungkinan akibat alih fungsi hutan di daerah tepian sungai atau rawa, serta aktivitas pelayaran di sungai Mentaya yang semakin meningkat.

"Sementara di daerah baru buaya-buaya tersebut, potensi mendapatkan sumber makanan cukup besar. Ada beberapa bantaran sungai Sapihan yang menjadi lokasi ternak warga, ditambah lagi kebiasaan buruk warga yang membuang limbah rumah tangga ke sungai. Ini adalah potensi mengundang buaya datang kesana," pungkas Muriansyah. (Didi Syachwani/rif)

.