Makassar, tvOnenews.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak gerakan Pramuka se-Sulawesi Selatan berkontribusi pada peningkatan produksi pangan.
Utamanya, para generasi muda juga diharapkan terlibat dan mengembangkan sistem pertanian yang naik kelas yang berskala ekonomi.
"Dalam benak kita, saya itu Pramuka, saya harus bela negara, saya harus siapkan generasi muda yang lebih baik dari saya. Tidak hanya nyanyi-nyanyi, tapi selesai rapat ini minimal ada gagasan untuk kembangkan pertanian, lahannya jelas di mana. Tidak perlu jauh, tapi saya mau lihat kita bisa lebih maju dengan pertanian," kata Mentan Syahrul saat memberikan arahan saat membuka Rapat Kerja (Raker) Daerah Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) di Hotel Claro, Makassar, Sabtu (28/1/2023).
Mentan Syahrul yang juga Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulsel juga mengatakan rapat kerja gerakan pramuka sangat penting untuk me-refshing kembali dan melahirkan konsepsi sebuah kontribusi anak bangsa dengan perencanaan program kegiatan yang akan datang yang terarah, terukur dan berkesinambungan.
"Rapat kerja itu adalah cara kita menyiapkan sebuah perencanaan satu tahun ke depan dengan baik, masa depan yang baik datang dari perencanaan yang baik, masa depan yang gagal datang dari perencanaan yang asal-asalan," ujarnya.
"Perencanaan itu sangat penting karna dunia sudah berubah tidak sama dengan 2 atau 3 tahun lalu. Bahkan, tidak bisa diprediksi apa yang akan terjadi. Semua sudah unpredictable," kata Mentan Syahrul.
Dia menambahkan bahwa kondisi dunia sedang tidak biasa-biasa saja. Situasi ketidakpastian dunia ini ditambah lagi dampak perubahan iklim dan terjadinya ketegangan geopolitik dunia telah menyebabkan produksi dan distribusi pangan terganggu serta menyebabkan harga pangan semakin mahal yang dapat menyebabkan krisis pangan dunia. Namun, Indonesia mampu terus bertahan.
"Karena ada sektor pertanian yang terus meningkat. Ekspor pertanian kita di masa pandemi bahkan PDB sektor pertanian bisa tumbuh positif 16,24 persen. Ekspor pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Bahkan, tahun 2022 ekspor produk pertanian mencapai Rp658,18 triliun," tambah Mentan Syahrul.
Mentan Syahrul mengajak generasi muda Pramuka agar pertanian naik kelas. Dok: Istimewa
Dia mengatakan bahwa saat ini bertani sudah dengan cara modern. Pertanian modern dengan Pramuka memiliki kecocokan dimana pertanian modern dikembangkan dengan teknologi atau inovasi di bidang pertanian yang lebih maju, dari segi mesin, pengendalian hama penyakit sampai panen dan pascapanen.
"Pramuka itu orangnya adaptif. Jadi latih dulu saja Pramuka dengan praktik langsung di lahan pertanian. Cari lahan, agendakan apa yang mau ditanam. Artinya komoditi yang mau dikembangkan harus jelas dan hitungnya juga jelas," katanya.
Secara khusus, Mentan Syahrul berharap bahwa pada era milenial ini, para generasi milenial yang tergabung dalam gerakan Pramuka siap terjun bertani dengan konsepsi untuk mengembangkan pertanian yang naik kelas dengan hulu dan hilirisasi bahkan market sudah jelas.
"Saat ini pertanian sudah serba maju, sudah pakai digital dan smartphone. Kapan lahan butuh air maka sprinkle siap siram dengan hanya pakai handphone saja. Pertanian sekarang sangat efisien tidak seperti dulu lagi," jelasnya.
Guna meningkatkan kontribusi gerakan Pramuka Sulsel bagi sektor pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) sekaligus memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) dan kredit usaha rakyat (KUR) pertanian.
Turut hadir jajaran eselon 1 Kementan, ketua kwartir cabang (Kwarcab) dan pengurus Pramuka se-Sulawesi Selatan.
Load more