Polisi Tuntaskan Kasus Perampokan Toko Emas di Medan

Jakarta, tvOne

Tim Gabungan dari Polda Sumatera Utara dan Satreskrim Polrestabes Medan, berhasil mengungkap aksi perampokan toko emas yang terjadi di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan, Sumatera Utara tanggal 14 September 2021. Ironisnya, peristiwa itu terjadi di siang hari.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. RZ. Panca Putra mengatakan dalam keterangan pers, perampokan dua toko emas ini direncanakan dengan baik oleh Hendrik Tampubolon, yang tewas ditembak petugas karena mencoba melawan petugas. Hendrik juga masih terlibat tindak pidana pencurian sepeda motor (curanmor) di Polres Rokan Hulu, Polda Riau.

“Sebelum beraksi, Farel, Prayogi dan Paul melakukan observasi toko pada tanggal 25 Agustus. Bahkan, 4 orang pelaku yang beraksi menggunakan plaster tangan (handsaplas) dengan tujuan agar sidik jari pelaku tidak ditemukan.” Jelas Kapolda Sumut.

Kasus ini berhasil diungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap 100 kamera pengawas, baik milik kepolisian, masyarakat dan pemerintah kota Medan. Polisi juga memeriksa 76 saksi.

Ketika beraksi para pelaku juga sempat melepaskan tembakan dan melukai seorang petugas keamanan pasar.
Berdasarkan uji balistik, senjata yang digunakan oleh para pelaku merupakan senjata pabrikan yang dibeli pelaku Hendrik dari daerah Aceh.

Kapolda juga menjelaskan tidak ada keterlibatan personil TNI maupun Polri dalam aksi perampokan bersenjata di Toko Emas Aulia Chan dan Masrul.

Kelima pelaku berikut barang bukti diamankan di dua lokasi berbeda. Sedangkan Barang bukti emas seberat hampir 6,8 kilogram tersebut ditemukan di  atap dan ditimbun di belakang rumah orangtua Hendrik Tampubolon di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. (chm)