Kairo, tvOnenews.com - Percepatan upaya negosiasi untuk segera melakukan gencatan senjata antara Israel dengan kelompok Hamas di Gaza akan dilakukan di Kairo, Mesir hari ini, Minggu (7/4/2024).
Karena agenda pertemuan kedua kubu antara Israel dan Hamas untuk segera melakukan gencatan senjata yang di mana terus memakan korban jiwa di Gaza, Palestina.
Pertemuan tersebut dilaporkan langsung melalui lembaga penyiaran swasta Al-Qahera News, Sabtu (6/4/2024) kemarin.
Hal itu diketahui berawal dari kutipan "sumber tingkat tinggi Mesir" meskipun namanya tidak bisa disebutkan.
Suasana kehancuran infrastruktur di Gaza,Palestina akibat diserang Israel. (Antara)
Tetapi sampai saat ini dari otoritas Mesir pada pukul 13.45 waktu setempat masih belum memberikan pernyataan resminya terkait agenda negosiasi gencatan senjata di Gaza.
Undangan terhadap delegasi Israel dan delegasi senior kelompok Hamas juga akan menghadirkan Direktur CIA AS Bill Burns, Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman.
Harus diketahui bahwa Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al-Thani bahwa baru-baru ini mendapatkan surat khusus sebanyak dua surat, Jumat (5/4/2024).
Dua surat khusus tersebut diterima karena berasal dari permintaan Presiden Joe Biden perihal percepatan negosiasi genjatan senjata yang dikatakan oleh pemerintah AS melalui laporan media AS.
Ternyata dalam isi surat tersebut yaitu "menekan Hamas guna mempercepat negosiasi gencatan senjata" atas permintaan Presiden Joe Biden kepada Mesir dan Qatar.
Namun hingga saat ini masih ada laporan yang diterima terkait perkembangan rencana pertemuan untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza melalui perantara di Kairo atau Doha.
Sebab, genosida yang dilakukan oleh Israel kepada warga Gaza sudah menjadi bencana kemanusiaan yang harus dihentikan.
Ketegangan ini berawal dilakukannya kelompok Hamas Palestina yang berusaha melakukan serangan lintas batas ke wilayah Israel yang berhasil menewaskan kurang lebih 1.200 orang di Israel.
Hal tersebut membuat Israel langsung melancarkan serangan berbasis militer yang langsung memporandakan warga Gaza yang saat itu pada beberapa bulan terakhir sudah menewaskan 33.100 warga Palestina, dan yang terluka 75.800.
Ditambah, kebutuhan pokok yang berada di Gaza sangat sulit didapatkan lantaran militer Israel terus memblokade agar tidak satupun dari negara lain mudah masuk ke Gaza untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Terutama pada warga Gaza Utara pada kondisi saat ini dilanda kelaparan sangat parah. Membuat serangan Israel sampai sekarang harus membuat sekitar 85 persen warga Gaza diungsikan.
Berdasarkan laporan dari PBB terakhir, sudah sebanyak 60 persen infrastruktur di Gaza sudah hancur lebur akibat serangan agresif dari Israel.
Karena dianggap dituduh sebagai upaya melakukan genosida saat di Mahkamah Internasional pada Minggu lalu yang membuat Israel terus membantahnya. (ant/hap)
Load more