Perintah untuk menerjunkan bantuan langsung ke Gaza pertama kali disampaikan Presiden RI Joko Widodo pada 8 Maret 2024, yang menyebut Indonesia merupakan salah satu negara yang diberikan kesempatan untuk mengirimkan bantuannya langsung ke Gaza.
Perintah itu kemudian ditindaklanjuti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang langsung menghubungi Raja Yordania Abdullah II melalui sambungan telepon. Prabowo menyampaikan keinginan Presiden Jokowi kepada Raja Abdullah.
Raja Abdullah, yang merupakan sahabat lama Prabowo, kemudian mengutus Duta Besar Yordania untuk Indonesia Sudqi Al Omoush untuk menemui Prabowo di kantornya, Kementerian Pertahanan RI, dan menyerahkan langsung undangan berpartisipasi dalam operasi penerjunan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari udara.
"Indonesia mengakui persahabatan abadi dengan Yordania karena kedua negara tetap berkomitmen untuk memupuk perdamaian dunia, khususnya di Timur Tengah dan meningkatkan kerja sama bilateral untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama," kata Prabowo dalam pertemuannya dengan utusan dari Yordania.
Satgas Misi Pengiriman Bantuan ke Gaza TNI AU pun berangkat dengan pesawat angkut C-130 J Super Hercules dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 29 Maret 2024. Satgas itu dipimpin oleh Kolonel Pnb Noto Casnoto, yang sehari-hari berdinas sebagai Komandan Wing I Lanud Halim Perdanakusuma.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan tiga kepala staf hadir langsung di Halim melepas keberangkatan satgas yang beranggotakan 27 personel.
Load more