Lima, Peru - Kementerian Kesehatan Peru pada Kamis (6/1/2022) melaporkan kematian pertama flurona, yakni infeksi gabungan antara flu dan virus corona. Kasus kematian pertama ini melibatkan seorang pasien berusia 87 tahun dengan penyakit bawaan dan tidak divaksin Covid-19.
Dua kasus lainnya, yakni satu anak dan pasien berusia 40 tahun telah mendapatkan vaksin lengkap Covid-19, kata Munayco. Mereka yang terinfeksi mengalami gejala seperti batuk, sakit tenggorokan dan gejala umum lainnya, kata dia.
Munayco mendesak masyarakat agar disuntik vaksin Covid-19 dan influenza sebab vaksinasi mampu "mengurangi risiko kematian".
"Penting untuk mempertimbangkan ini, sebab saat ini kami menghadapi wabah influenza H3N2 besar-besaran di wilayah hutan Peru, seperti (kawasan) Loreto, San Martin, Amazonas dan Ucayali," katanya.
Peru pada Selasa (4/1/2022) mengumumkan gelombang ketiga pandemi, yang dipercepat oleh kehadiran varian Omicron pada Desember. Sejauh ini otoritas telah mengonfirmasi 309 kasus Omicron di negara Amerika Selatan itu. (ant/prs)
Sumber: Xinhua
Load more