Ankara, Turki - Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu telah mengeluarkan seruan publik bagi orang-orang di daerah yang dilanda gempa di tenggara Turki untuk tidak memasuki bangunan yang rusak.
Hal ini dilakukan agar terhindar dari resiko korban luka dan untuk membantu menjaga jalan tetap bersih agar ambulans dan penyelamat dapat mengakses bangunan yang rusak.
“Prioritas kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” kata Soylu dikutip dari APNews, Senin (6/2/2023).
Setidaknya 130 bangunan runtuh di provinsi Malatya Turki, berdekatan dengan pusat gempa, kata Gubernur Hulusi Sahin. Di kota Diyarbakir, Turki, setidaknya 15 bangunan runtuh.
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki selatan dan Suriah utara Senin (6/2/2023) pagi, merobohkan bangunan dan menewaskan sedikitnya 568 orang.
Dengan ratusan orang terluka, jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena petugas penyelamat mencari puing-puing di kota-kota besar dan kecil di seluruh area.
Petugas penyelamat dan penduduk di beberapa kota mencari korban selamat, dan bekerja diantara reruntuhan bangunan dan tumpukan beton raksasa.
Setidaknya 20 gempa susulan terjadi beberapa jam kemudian di siang hari, yang terkuat berkekuatan 6,6.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan di Twitter bahwa "tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim" ke daerah yang dilanda gempa.
“Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling sedikit,” tulisnya.
Survei Geologi AS mengatakan gempa itu berpusat sekitar 33 kilometer (20 mil) dari Gaziantep, dan berpusat pada kedalaman 18 kilometer (11 mil).
Gempa tersebut terjadi saat Timur Tengah sedang mengalami badai salju yang diperkirakan akan berlanjut hingga Kamis.
Turki berada di atas garis patahan utama dan sering diguncang gempa bumi. Sekitar 18.000 tewas dalam gempa kuat yang melanda Turki barat laut pada tahun 1999 lalu. (ito)
Load more