Ulama Sadr Menangkan Pemilu irak, Ini Hasil Perhitungannya

Bagdad, Irak - Partai ulama Muslim Syiah Moqtada al-Sadr menjadi pemenang terbesar dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Irak.

Hasil awal menunjukkan bahwa kandidat pro reformasi yang muncul dari aksi protes tahun 2019 telah memperoleh beberapa kursi di parlemen yang beranggotakan 329 orang, dilansir dari Reuters, Selasa (11/10).

Menurut hasil awal dan pejabat lokal, partai-partai yang didukung Iran yang berhubungan dengan kelompok-kelompok milisi yang dituduh membunuh hampir 600 orang dalam sebuah protes mendapat pukulan.

Mereka memenangkan lebih sedikit kursi jika dibandingkan dengan pemilihan terakhir pada tahun 2018.

Sedangkan Partai Kurdi memenangkan 61 kursi, hasil menunjukkan, termasuk 32 untuk Partai Demokrat Kurdistan yang mendominasi pemerintah wilayah otonomi Kurdi Irak, dan 15 untuk saingannya Partai Uni Patriotik Kurdistan.

Sementara itu, Koalisi Taqaddum pimpinan parlemen Sunni Mohammed al-Halbousi memenangkan 38 kursi, kantor berita negara Irak melaporkan, hasil ini menjadikannya terbesar kedua di parlemen.

Hasil juga menunjukkan bahwa Koalisi Negara Hukum Maliki berada di urutan ketiga secara keseluruhan dengan 37 orang.

Sebelumnya, warga Irak melakukan pencoblosan pada Minggu untuk memilih anggota parlemen. Pemilu digelar beberapa bulan lebih awal berdasarkan undang-undang baru yang dirancang untuk membantu calon independen dan sebagai respons atas gelombang protes antipemerintah dua tahun lalu.

Sedikitnya 167 partai dan lebih dari 3.200 calon bersaing memperebutkan 329 kursi di parlemen Irak, menurut komisi pemilihan setempat.(Reuters/put)