Aid For Animals, Galang Donasi Selamatkan Satwa Kebun Binatang Terdampak Pandemi

Banjarnegara, Jawa Tengah-Dalam rangka membantu melestarikan satwa, Forum Kerjasama Kebun Binatang dan Aquaria (FKKBA) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggalang donasi yang bertemakan Aid For Animals.

Ketua FKKBA, Junjung menyatakan, seluruh donasi yang terkumpul nantinya  akan diberikan kepada pengelola kebun binatang, lembaga konservasi, maupun penangkaran yang terdampak penutupan  akibat pandemi Covid 19.

“Mudah-mudahan dengan adanya donasi, bantuan serta kepedulian bahwa kita memang berjuang untuk pelestarian. Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikan. Diharapkan satwa itu tetap langgeng, lestari, sehingga anak cucu kita bisa tetap melihatnya,” ujar Junjung. (18/10)

Menurut Direktur Taman Rekreasi Marga Satwa Serulingmas, Banjarnegara, Lulut Yektiadi, selama ini pihak pengelola bekerjasama dengan pihak ketiga untuk suplai pakan satwa.  Dampak dari penutupan objek wisata TRMS Serulingmas sempat membuat pembayaran pakan kepada pihak ketiga pun ikut terganggu.

“Kami menunda pembayaran, karena memang uangnya belum komplit. Kalau pengunjung tidak ada yang masuk, berarti tidak ada pemasukan sama sekali,” katanya.

Lulut juga menambahkan, biaya operasional TRMS Serulingmas  sekitar RP 250 juta hingga RP 300 juta perbulan. Hampir separuhnya digunakan untuk pembelian pakan bagi 200 ekor satwa dari berbagai jenis. Sedangkan stok pakan satwa yang tersedia saat ini di Taman Rekreasi Marga Satwa Serulingmas pun mulai menipis.

“Kalau terpaksa harus tutup lagi, stok pakan sampai bulan November pun sudah tidak ada. Namun kalau boleh untuk tetap buka dan menerima pengunjung, kita bisa bertahan sampai bulan Desember,” tambah Lulut.

Hal serupa pun diungkapkan oleh Direktur Taman Satwa Taru Jurug, Surakarta, Bimo Wahyu Widodo. Setiap bulan kebun binatang memerlukan biaya operasional hingga RP 330 juta, sebagian dibantu oleh Pemerintah Kota Surakarta, sedangkan untuk kekurangannya, ia pun mengandeng beberapa perusahaan untuk menjadi orang tua asuh satwa.

“Kalau menjerit, semuanya menjerit, tapi FKKBA tetap berkomitmen bagaimana pun caranya kondisi satwa harus tetap sehat dan lestari, karena itu titipan negara,” tutur Bimo.

Sementara itu, Pembina FKKBA sekaligus Direktur Utama Gembira Loka Yogyakarta, KMT A Tirtodiprojo mendorong para pengelola kebun binatang untuk melakukan inovasi, agar tetap bisa bertahan dalam masa pandemi seperti saat ini.

“Di Gembira Loka, biaya operasionalnya  mencapai RP 400 juta. Misalnya di Gembira Loka, dibuka juga wisata memakai sepeda bagi pengunjung. Selain itu, pakan untuk satwa juga perlu divariasi supaya menghemat pengeluaran,” katanya.

Ketua FKKBA menambahkah, selain dalam bentuk uang, FKKBA juga menerima donasi berupa bahan pakan satwa seperti sayuran, buah-buahan, ikan, dan daging yang berkualitas prima atau daging yang tidak layak jual namun masih layak dikonsumsi oleh satwa.

“Selain bahan pakan untuk satwa, perusahaan dan masyarakat umum juga bisa mendonasikan melalui rekening bank yang sudah kami sediakan,” tambah Junjung.

Untuk donasi dalam bentuk uang, dapat disalurkan melalui rekening BRI No 20340-1000-309302 atas nama FKKBA. (Ronaldo Bramantyo/Buz)