Kutacane, Aceh Tenggara - Masyarakat Aceh Tenggara dihebohkan dengan ditemukannya satu buah mobil pikap dengan bercak darah di dalamnya, yang terparkir di Dusun Pagkirapan, Desa Lawe Sumur, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, pada Rabu (20/10) lalu.
Diketahui bahwa mobil tersebut merupakan milik Abdul Rasyid (32), seorang tauke coklat warga Desa Batu Amparan, Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara.
Warga menduga Rasyid dibegal dan mayatnya dibuang ke Sungai Alas. Karena saat ditemukan kaca depan mobil dalam keadaan pecah dan bagian samping mobil tersebut ringsek. Kerabat Rasyid mengatakan saat itu dia sedang membawa uang hasil jualannya sebesar Rp 103 juta.
Namun, setelah dilakukan penyelidikan di TKP, ditemukan adanya kejanggalan dalam kasus tersebut.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono, SH, SIK, MH mengatakan bahwa indikasi korban tewas dibegal hanyalah rekayasa semata.
"Berdasarkan olah TKP selama 2x24 jam, personel Satreskrim Polres Aceh Tenggara menemukan indikasi adanya rekayasa dalam kasus kriminalitas terhadap tauke kakao Abdul Rasyid," ujar Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono, SH, SIK, MH kepada tvonenews.com, Senin (25/10)
Bramanti menambahkan bahwa bercak darah di dalam mobil tersebut merupakan darah dari tangan Abdul Rasyid yang sengaja dilukainya sendiri, karena turut ditemukan bercak darah pada batu dan kaca mobil. Melihat temuan itu polisi pun langsung mengembangkan kasus ini.
Alhasil, ditemukan fakta bahwa pada Selasa (19/10), Abdul Rasyid menyusun skenario dengan menghubungi kakak kandung istrinya (kakak ipar) yang berada di Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues. Kemudian ia meminta kepada suami kakak iparnya tersebut untuk membawa sepeda motor menuju Kota Kutacane.
Setelah itu Rasyid sengaja meninggalkan mobil pikapnya dengan keadaan kaca depan pecah dan percikan darah di kursi dan setir mobil.
Kapolres Aceh Tenggara mengungkapkan bawah uang yang dibawa Rasyid dititipkan kepada kakak iparnya untuk diberikan kepada istrinya sebesar Rp63 juta, Sedangkan sisanya dibawa Rasyid bersama suami kakak iparnya tersebut.
Hingga kini Abdul Rasyid yang melarikan diri dengan sepeda motor kakak iparnya masih dalam pencarian aparat kepolisian Polres Aceh Tenggara. Kapolres pun menyatakan telah memeriksa pihak-pihak yang terlibat termasuk sang istri, untuk mengetahui apa motif tauke coklat tersebut melakukan rekayasa.
"Kasus begal tauke kakao Abdul Rasyid hanyalah direkayasa korban dan masyarakat diminta tak perlu was-was melintas di lokasi itu," ungkap Kapolres. (Lantra/Nof)
Load more