Jakarta, tvOnenews.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan pihaknya memberangkatkan tim evakuasi berjumlah 39 personel ke Sudan.
Tim tersebut terdiri dari kru pesawat, tim pengaman, dokter dan sebagainya. Yudo mengatakan tim evakuasi ini akan berangkat besok pagi Selasa (25/4/2023) menggunakan pesawat Boeing 737.
"Baru saja kita laksanakan upacara pemberangkatan satgas evakuasi WNI dari Sudan. Rencana akan berangkatkan besok pagi dan ini jumlahnya dari kru pesawat, pengaman, dokter dan lain sebagainya. Total ada 39 orang," ungkap Yudo usai memimpin upacara pemberangkatan tim evakuasi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (24/4/2023).
Yudo mengatakan pemberangkatan tim evakuasi dari TNI ini merupakan perintah dari pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri.
"Ini memang sudah perintah dari Kemlu karena di sana terjadi konflik antara militer Sudan dengan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang udah kurang lebih sebulan sengketa. Sehingga, terjadi chaos atau keamanan di sana yang tidak kondusif, terganggu, berdampak pada warga negara khususnya Indonesia," tutur Yudo.
TNI berangkatkan tim evakuasi WNI di Sudan dengan Boeing 737 besok. Dok: Rika Pangesti/tvOne
Yudo menjelaskan tim yang akan berangkat ini akan mengevakuasi kurang lebih sebanyak 291 WNI yang telah diamankan di satu tempat di Sudan.
Nantinya, WNI tersebut akan dievakuasi terlebih dahulu ke Jeddah, Arab Saudi.
Sebelumnya, mereka yang berasal dari sejumlah titik di Sudan sudah dievakuasi ke Port Sudan dengan melalui jalur darat.
"Di sana juga ada WNI. Ada sekarang ini dari Sudan kurang lebih 291 orang yang akan dievakuasi darurat ke Jeddah," kata Yudo.
"Nanti dari Port Sudan ke Jeddah dulu. Nanti dari Jeddah ke Jakarta baru akan disampaikan lebih lanjut," sambungnya.
Menurut Yudo, kegiatan evakuasi ini harus segera dilakukan. Sebab, situasi di sana sedang darurat.
Ia menyebut saat ini perang saudara di Sudan sedang dalam masa gencatan senjata.
"Tapi ini karena situasinya darurat yang 291 orang ini sehingga kita diperintah untuk melaksanakan evakuasi darurat," ujarnya.
Yudo pun berharap agar evakuasi ini berjalan dengan lancar dan selamat membawa pulang WNI yang ada di sana.
"Semoga dapat terlaksana dengan baik dan lancar karena memang situasi di sana saat ini gencatan senjata katanya. Sehingga, kita ada waktu untuk ambil WNI di sana," ucap Yudo.
"Mudah-mudahan dapat terjaga terus situasinya. Sehingga, 291 ini dapat stand by di Port Sudan dan besok bisa kita jemput menggunakan pesawat," jelasnya.
Perlu diketahui, pertempuran antara dua faksi militer Sudan dengan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) pecah sejak Sabtu (15/4/2023).
Konflik ini dipicu perebutan kekuasaan dua faksi militer utama yang mengakibatkan gagalnya proses transisi pemerintahan sipil sejak digulingkannya pemimpin diktator Omar Al-Bashir. (rpi/nsi)
Load more