Maluku Tengah, Maluku - Suasana mencekam diperbatasan antara Dusun Rohua, petuanan Negeri Sepa dan Negeri Tamilouw, Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (2/11/2021) dinihari.
Meskipun sejumlah aparat keamanan telah dikerahkan di perbatasan antara dua desa bertetangga ini (Rohua dan Negeri Tamilouw), namun warga tetap bersiaga penuh dan menolak membubarkan diri.
Dari informasi yang dihimpun tvonenews.com, sebagian perempuan dan anak-anak di Rohua memilih untuk tidur di rumah adat. Sedangkan laki-laki melakukan patroli dan penjagaan di pesisir pantai mengantisipasi hal- hal yang tidak diinginkan. Hingga pukul 06.00 WIT, meskipun mencekam situasi di kedua desa masih tetap kondusif dan tidak terjadi hal-hal yang dikhawatirkan sebelumnya oleh warga.
Informasi lain menyebutkan bahwa di sekitar perbatasan kedua Negeri terdengar rentetan tembakan. Diduga tembakan peringatan dari aparat kepolisian yang mencoba menghalau kedua massa yang ingin saling serang.
Sebelumnya dikabarkan bahwa aksi baku hantam dua kampung tetangga ini pecah, menyusul ada aksi palang jalan yang dilakukan oleh warga Dusun Rohua. Aksi palang jalan terjadi akibat tidak adanya kejelasan dari pihak Pemerintah Negeri Sepa, terkait ganti rugi atas sejumlah pohon yang ditebang oleh Orang Tak dikenal (OTK ) yang diduga berasal dari warga Negeri Tamilouw. Dugaan tersebut disebabkan Sepa dan Tamilouw sendiri sebelumnya berselisih terkait tapal batas tanah yang belum juga selesai.
"Dugaannya seperti itu. Karena ada banyak tanaman umur pendek dan tanaman umur panjang milik warga Rohua di kawasan perbatasan yang ditebang oleh Orang Tidak diKenal," kata warga.
Informasi lain menyebutkan akar masalah bentrokan disebabkan aksi palang jalan.
Video amatir yang beredar luas di sosial, menunjukkan ratusan warga Rohua mengamuk sambil memegang parang, tombak, panah dan benda tajam lainnya.
Selain menutup ruas jalan, mereka juga menduduki kawasan pantai di lokasi tersebut.
Polisi yang datang ke tempat kejadian perkara sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara. Meski warga tetap melanjutkan aksinya.
Informasi lain menyebutkan, Minggu, atau sehari sebelumnya Kota Masohi juga dilaporkan sempat tegang. Warga Tamilouw disebut-sebut sempat cek cok dengan salah satu kelompok warga di jantung Kota Maluku Tengah itu. Hanya saja, apa yang menjadi penyulut ketegangan itu, lagi-lagi belum ada penjelasan resmi dari kepolisian.
Selain itu, dua kampung lainnya, Tehua dan Wolu juga dilaporkan sempat tegang, gegara insiden penganiayaan yang dialami salah seorang warga Tehua.
Informasi yang beredar dilapangan masih simpang siur bahkan terdapat informasi yang menyebutkan bahwa pelaku penganiyaan adalah warga Wolu.
Namun sejauh ini belum ada penjelasan resmi dari Polres Maluku Tengah. (Christ Belseran / M T R )
Load more