Kemudian Masinton menyebut bahwa sistem demokrasi ala RT/RW cukup sulit diterapkan di negara-negara lain yang juga menganut presidensial seperti Indonesia. Alasannya, karena prinsip utama presidensial adalah presiden terpilih berhak menentukan seluruh jajaran kabinetnya tanpa harus memikirkan komposisi di DPR.
"Dan ini ternyata tidak dilakukan secara saklak oleh presiden-presiden terpilih kita, dan ini yang menjadi kekhasan dari Indonesia," ucap dia.
Dengan sistem presidensil, ujar Masinton, semestinya presiden, lembaga eksekutif, serta lembaga legislatif harus terpisah secara tegas. Namun dalam praktiknya di Indonesia, ini tidak bisa terlaksana secara saklek.
"Kita meskipun ikut sistem presidensial, tapi aroma parlementernya cukup kuat. Seharusnya di presidensil, presiden, lembaga eksekutif dan legislatif itu harus terpisah total tanpa ada hubungan," tutur dia.
"Ketika sudah menjadi anggota DPR, maka dia tugasnya adalah mengawasi dan menjadi penyeimbang eksekutif. Namun di kita, ini menjadi dilema dan menjadi PR di dunia akademik kita, apakah ini salah? Tidak, ini adalah kekhasan demokrasi di Indonesia," tambah Masinton. (fnm/ito)
Load more