LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Guguran awan panas Gunung Semeru terlihat dari Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur,
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru/hp

Guru Besar Paru FKUI: 6 Penyakit yang Perlu Diwaspadai Usai Erupsi Gunung Berapi

Awan panas merupakan dampak pertama dari letusan gunung berapi yang dapat langsung menerpa tubuh, termasuk lahar panas atau dingin. Pada saat yang bersamaan, juga terdapat debu vulkanik dan gas yang bisa mengakibatkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernapasan manusia

Minggu, 5 Desember 2021 - 22:30 WIB

Jakarta - Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB, Gunung Semeru memuntahkan endapan magma dari dalam perut bumi. Larutan silika bersuhu tinggi terbang bersama kepulan asap tebal hingga meluas ke berbagai penjuru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Hingga Ahad pukul 17.30 WIB, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sudah 5.205 jiwa penduduk terdampak guguran awan panas dan abu vulkanik, 14 jiwa di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

"Korban meninggal dua orang dari Desa Supiturang, lima jiwa di RS Haryoto, lima jenazah di RS Bhayangkara belum teridentifikasi identitasnya dan dua lainnya di Desa Sumberwuluh," kata Kepala Pusdatin BNPB Abdul Muhari saat menyampaikan konferensi pers yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta, Ahad sore.

Fenomena alam itu juga mengakibatkan 1.300 jiwa penduduk harus mengungsi di empat pos yang tersebar di Kecamatan Pronojowo dan Candipuro.

Laporan dari Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) BNPB melaporkan guguran awan panas dan abu vulkanik Semeru yang terbang pada ketinggian 50 ribu kaki juga mengakibatkan 56 orang luka-luka, sebanyak 35 di antaranya luka berat.

Korban luka berat saat ini sedang dirawat di RS Dr Haryoto (delapan orang), RSUD Pasirian (16 orang), RS Bhayangkara (tiga orang), Puskesmas Penanggal (delapan orang). Sebanyak 21 lainnya mengalami luka ringan.

Dari jumlah tersebut masih ada sembilan jiwa dalam proses pendataan informasi apakah hilang atau korban meninggal, kata Abdul Muhari menambahkan.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Eka Jusuf Singka mengatakan korban luka berat didominasi luka bakar sehingga membutuhkan penanganan khusus dari dokter spesialis. "Khusus luka bakar dievakuasi ke rumah sakit yang memenuhi syarat," katanya.

Terdapat lima rumah sakit di Kabupaten Lumajang yang menjadi rujukan pasien luka bakar pada kondisi keparahan di atas 20 persen. Dinas kesehatan setempat juga menambah kapasitas pelayanan dengan melibatkan fasilitas rumah sakit dari Surabaya dan Malang untuk antisipasi lonjakan pasien.

Eka mengatakan penanganan pasien luka bakar melibatkan dokter dari Persatuan Ahli Bedah Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, Palang Merah Indonesia dan seluruh lembaga swadaya masyarakat yang bekerja di bidang kesehatan.

Luka bakar

Ketua Perhimpunan Bedah Plastik Indonesia dr Najat mengatakan luka bakar dibagi atas klasifikasi besaran luas dan dalam pada luka yang dialami pasien. Contoh luka ringan seperti kecelakaan di rumah saat tersiram percikan air panas atau minyak goreng yang tidak memerlukan perawatan rumah sakit, cukup dengan salep pereda sakit.

Namun, luka bakar dengan klasifikasi sedang hingga kritis memerlukan penanganan khusus. Contohnya luas luka bakar pada dewasa di atas 20 persen atau pada anak 10 persen. "Atau kedalaman luka juga ada derajatnya, dangkal hingga dalam yang menggambarkan kerusakan jaringan kulit," ujarnya saat dikonfirmasi Antara di Jakarta.

Najat mengatakan semakin tinggi suhu dan dan semakin lama kontak sumber panas dengan tubuh, maka luka bakar semakin bertambah dalam.

Pada kasus erupsi Gunung Semeru, kata Najat, mayoritas korban menghirup abu vulkanik maupun awan panas hingga membakar jalur pernapasan. Kondisi itu menyebabkan pembengkakan saluran napas sehingga terjadi sesak.

Korban tewas akibat erupsi Semeru diduga kuat akibat menghirup hawa panas yang mengganggu saluran napas. Kondisi itu sangat cepat membuat seseorang meninggal. "Kalau jalan napas tersumbat, hitungan detik pasien sudah meninggal," katanya.

Gejala lanjutan gangguan pernapasan adalah masalah cairan pada pembuluh darah saat tubuh yang terbakar membengkak atau syok. "Masalah pernapasan dan syok adalah pengelolaan di fase awal. Pemberian oksigen dan cairan itu kebutuhan awal. Kalau itu tertangani baru ke luka bakar," katanya.

Pada tahap perawatan luka bakar, kata Najat, bagian jaringan yang rusak butuh dibersihkan. Bagian kulit rusak dioperasi tandur atau cangkok kulit yang hanya bisa dilakukan oleh dokter bedah plastik.

Proses penyembuhan luka bakar juga tergantung pada klasifikasi luka yang dialami pasien. "Kalau berat sekali tidak tertolong meninggal, kalau sembuh ada potensi cacat. Bisa sampai sebulan untuk tandur kulit, belum lagi kendala penyakit penyerta. Proses penyembuhan bisa terhambat," katanya.

Dampak kesehatan

Awan panas dan debu vulkanik dalam jumlah yang tinggi berpotensi memicu gangguan kesehatan masyarakat yang lebih luas bila tidak segera dilakukan langkah antisipasi.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama mengemukakan awan panas merupakan dampak pertama dari letusan gunung berapi yang dapat langsung menerpa tubuh, termasuk lahar panas atau dingin.

Pada saat yang bersamaan, juga terdapat debu vulkanik dan gas yang bisa mengakibatkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernapasan manusia. Otoritas kesehatan setempat mendiagnosa korban menderita luka bakar ringan hingga di atas 50 persen.

Korban umumnya penduduk sekitar yang terlambat menyelamatkan diri hingga terjebak guguran awan panas serta abu vulkanik.

"Bahkan bukan tidak mungkin, awan panas dapat terinhalasi ke dalam paru yang disebut trauma inhalasi yang mungkin perlu tindakan bronkoskopi," katanya.

Selain itu, korban juga dapat mengalami berbagai cedera seperti patah tulang, luka dalam dan sebagainya.

Guru Besar Paru FKUI itu mensinyalir terdapat enam penyakit yang perlu diwaspadai usai erupsi gunung berapi yang dapat memperluas angka kesakitan penduduk.

Penyakit yang dimaksud di antaranya Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Infeksi Saluran Pernapasan Bawah (pneumonia dan bronkhitis), alergi, radang atau iritasi pada mata, alergi, infeksi atau iritasi pada kulit, gangguan saluran pencernaan, serta pemburukan dari penyakit kronik, baik karena daya tahan tubuh yang turun maupun karena stres atau lalai mengonsumsi obat.

Terdapat tujuh langkah pencegahan yang dikemukakan Tjandra agar masyarakat sekitar terhindar penyakit akibat asap dan debu vulkanik letusan gunung berapi. Bagi daerah yang terdampak asap dan debu vulkanik, hindari keluar rumah atau tempat pengungsian bila tidak sangat diperlukan.

Apabila terpaksa keluar rumah, kata Tjandra, gunakan pelindung seperti masker, menutup sarana air atau sumur gali terbuka dan penampungan air yang terbuka agar tidak terkena debu, mencuci dengan bersih semua makanan, buah, sayur, segera mencari pengobatan ke sarana pelayanan kesehatan bila terdapat keluhan kesehatan seperti batuk, sesak nafas, iritasi pada mata dan kulit.

Terhadap masyarakat yang memiliki penyakit kronik, pastikan obat rutin harus selalu dikonsumsi. Selalu lakukan perilaku hidup bersih dan sehat, baik di rumah dan juga semaksimal mungkin di tempat pengungsian.

Bangsa ini tentu prihatin dengan musibah letusan Gunung Semeru. Upaya mitigasi terhadap bencana susulan perlu segera dilakukan demi mencegah problematika penyakit yang lebih luas akibat guguran awan panas maupun debu vulkanik.

Semoga para korban segera dapat tertolong melalui peran tenaga medis dan instansi terkait. (ant/mii)

 

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.088 Berkat Sentimen Positif Pasar, Berpotensi Perkasa hingga Penutupan Akhir Pekan

Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.088 Berkat Sentimen Positif Pasar, Berpotensi Perkasa hingga Penutupan Akhir Pekan

Pada penutupan perdagangan sebelumnya, rupiah berada Rp16.185 per dolar AS. Pengamat pasar uang menyatakan rupiah masih bisa menguat menjelang akhir pekan.
Kembali Jalani TC, Indra Sjafri Pastikan Timnas Indonesia Tampil di Kompetisi Ternama Eropa Toulon Cup 2024

Kembali Jalani TC, Indra Sjafri Pastikan Timnas Indonesia Tampil di Kompetisi Ternama Eropa Toulon Cup 2024

Timnas Indonesia U-20 kembali melanjutkan TC yang dipimpin langsung Indra Sjafri pasca lebaran Idul Fitri di Lapangan ABC Gelora Bung Karno, Jumat (3/5/24).
Giovanna Milana Ungkap Alasan Susul Megawati Hangestri ke Proliga, Jojo Balas Selebrasi Tengil India di Thomas Cup

Giovanna Milana Ungkap Alasan Susul Megawati Hangestri ke Proliga, Jojo Balas Selebrasi Tengil India di Thomas Cup

Giovanna Milana akhirnya ungkap alasan dirinya memilih menyusul Megawati Hangestri untuk bermain di Proliga dan Jojo balsa selebrasi tengil India di Thomas Cup.
Sebentar Lagi Shalat Dhuhur, Apakah Masih Boleh Shalat Dhuha? Perhatikan Kata Ustaz Adi Hidayat Batas Akhir Dhuha Pada Jam…

Sebentar Lagi Shalat Dhuhur, Apakah Masih Boleh Shalat Dhuha? Perhatikan Kata Ustaz Adi Hidayat Batas Akhir Dhuha Pada Jam…

Seperti yang diketahui, salah satu amalan baik di pagi hari yang apabila dikerjakan secara rutin akan mendapat ganjaran yang dahsyat, yaitu Shalat Dhuha.
Biadab! Ayah Kandung Tega Menyetubuhi Anaknya Sejak Usia 17 Tahun Sampai Melahirkan Dua Anak di Manggarai Timur

Biadab! Ayah Kandung Tega Menyetubuhi Anaknya Sejak Usia 17 Tahun Sampai Melahirkan Dua Anak di Manggarai Timur

Aksi biadab dilakukan seorang ayah di Manggarai Timur, ia menyetubuhi anak kandung sejak usia 17 tahun hingga kini melahirkan dua anak. Paman korban melapor.
Hama Ulat Bulu Serang Ratusan Rumah Penyintas Semeru, Aktivitas Warga Terganggu

Hama Ulat Bulu Serang Ratusan Rumah Penyintas Semeru, Aktivitas Warga Terganggu

Ratusan rumah warga penyintas Semeru di Bumi Semeru Damai, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, diserang hama ulat bulu.
Trending
Timnas Indonesia U-23 kalah, Shin Tae-yong Terima Kabar Pahit Jelang Laga Playoff Olimpiade Paris Kontra Guinea

Timnas Indonesia U-23 kalah, Shin Tae-yong Terima Kabar Pahit Jelang Laga Playoff Olimpiade Paris Kontra Guinea

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, menerima kabar pahit jelang pertandingan playoff Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea.
Media Asing Ini Tiba-tiba Bilang Timnas Indonesia U23 Kacaukan Piala Asia U23 2024 dan Harus Dihukum gara-gara...

Media Asing Ini Tiba-tiba Bilang Timnas Indonesia U23 Kacaukan Piala Asia U23 2024 dan Harus Dihukum gara-gara...

Tiba-tiba saja media asing asal Vietnam memberikan komentar tajam tentang Timnas Indonesia U23 yang dianggap mengacaukan Piala Asia U23 2024 dan layak dihukum.
Reaksi FIFA usai Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Irak U-23, Nathan Tjoe-A-On Ikut Disinggung

Reaksi FIFA usai Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Irak U-23, Nathan Tjoe-A-On Ikut Disinggung

FIFA ikut memberitakan kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Irak U-23 pada duel perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.
Shin Tae-yong Ngamuk di Piala Asia U-23 2024, Netizen Korea Selatan Menilai Kalau Timnas Indonesia U-23…

Shin Tae-yong Ngamuk di Piala Asia U-23 2024, Netizen Korea Selatan Menilai Kalau Timnas Indonesia U-23…

suporter Korea Selatan melihat VAR laga Timnas Indonesia U-23 lawan Uzbekistan. Shin Tae-yong ngamuk jelang laga hadapi Irak menjadi berita Bola terpopuler
Timnas Indonesia U-23 Dapatkan Amunisi Baru Sebelum Hadapi Guinea dalam Duel Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 Dapatkan Amunisi Baru Sebelum Hadapi Guinea dalam Duel Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 bakal mendapatkan amunisi baru sebelum hadapi Guinea dalam duel playoff Olimpiade Paris 2024 yang akan digelar Kamis (9/5) mendatang.
Akun Instagram Marselino Ferdinan Diserang, Netizen: Lo Bukan Ronaldo atau Messi, Jangan Egois!

Akun Instagram Marselino Ferdinan Diserang, Netizen: Lo Bukan Ronaldo atau Messi, Jangan Egois!

Akun Instagram Marselino Ferdinan diserang netizen usai laga Timnas Indonesia U-23 melawan Irak U-23 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.
Shin Tae-yong Bongkar Biang Kekalahan Timnas Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23, Sinyal Butuh Banyak Pemain Keturunan?

Shin Tae-yong Bongkar Biang Kekalahan Timnas Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23, Sinyal Butuh Banyak Pemain Keturunan?

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menilai perbedaan kedalaman skuad jadi faktor kunci kemenangan Irak di perebutan juara ketiga Piala Asia U-23 2024.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Siang
13:00 - 13:30
Jendela Islam
13:30 - 14:00
Khazanah Islam
14:00 - 14:30
Manusia Nusantara
14:30 - 15:00
Kabar Pasar
15:00 - 16:00
Ragam Perkara
Selengkapnya