Lumajang, Jawa Timur - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) menyebabkan sekitar 25 Hektare lahan pertanian Desa Supit urang, Kecamatan Pronojiwo gagal panen akibat terkena material vulkanik.
"Harusnya ini satu minggu lagi sudah bisa di panen, namun ternyata keduluan sama erupsi mas, jadi tidak bisa panen, kan benih benih berasnya runtuh semua," ujar Hasyim azhari, warga Dusun Curah Kobokan yang tanaman padinya terdampak dan gagal panen.
Kerugian yang tak sedikit membuat beberapa warga terlihat mengais sisa-sisa hasil alam yang telah mereka tanam.
"Ya mau bagaimana lagi mas namaya musibah, rugi ya pasti, makanya saya mengais sedikit tanaman yang masih layak, kan lumayan bisa untuk masak beberapa hari kedepan," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Supiturang Nurul Yaqin Pribadi di Kabupaten Lumajang mengatakan bahwa total luas lahan pertanian di Desa Supiturang adalah 57 hektare dan memang sebagian diterjang APG.
"Total areal persawahan seluas 57 hektare, yang terdampak hampir separuhnya," katanya.
Nurul menjelaskan, sebelum terjadi letusan Gunung Semeru tersebut, pada areal persawahan di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, tersebut mengalir Sungai Umbulan yang hanya memiliki lebar 1,5 meter.
Load more