Kemudian, ia pun menyinggung perihal jika ada pejabat yang mengobral janji akan menegakkan hak asasi manusia. Sebaiknya masyarakat menggali lebih dalam tentang riwayat hidup serta kasus yang pernah dialami pejabat tersebut.
"Kalau ada orang mengatakan, 'saya akan menegakkan hak asasi manusia' sementara dia sendiri berlumuran dengan pelanggaran ham itu pasti tidak layak," kata Mahfud.
"Oleh sebab itu, yang kita baca itu track record perjalanan hidup catatannya pernah, punya masalah apa orang ini. Itulah yang harus kita perhatikan ketika memilih," lanjutnya.
Kendati demikian, Mahfud juga berpesan agar masyarakat memilih calon pemimpinnya dengan mengikuti hari nurani.
"Saya merasa tidak harus mengatakan saudara harus memilih siapa, silakan pilih asal hati nurani saudara itu membisikkan inilah yang cocok menjadi wakil saya di DPR. Ini wakil saya di DPD. Ini presiden dan wakil presiden saya, silakan," tutupnya. (rpi/ree)
Load more