Jakarta, tvOnenews.com - Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI. Namun ia enggan berbicara terkait sosok yang akan menggantikannya.
"Karena saya belum tahu siapa yang akan menggantikan, jadi saya juga tidak menyiapkan pesan untuk Menko Polhukam," kata Mahfud MD saat konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Menurutnya, setiap orang yang akan menjadi menteri pasti akan dibekali terlebih dahulu oleh Presiden Joko Widodo. Ia pun akan membuka diri jika menteri yang menjabat Menko Polhukam bertanya kepada dirinya.
"Silakan saja setiap menteri itu menurut saya nanti akan dibekali sendiri oleh presiden, karena waktu saya dulu jadi Menko juga dibekali, ketika saya menjadi Plt Menpan-RB selama 2 bulan juga dibekali, ketika jadi Plt Menkominfo saya juga dibekali, biar presiden yang membekali itu semua," kata Mahfud.
"Kecuali nanti menteri barunya tanya kepada saya, saya tentu akan terbuka dengan senang hati," imbuhnya.
Kendati demikian, Mahfud menilai Presiden Jokowi lebih berhak untuk menunjuk siapa yang akan menjadi Menko Polhukam selanjutnya.
Ia pun tak memberikan rekomendasi yang cocok untuk menggantikan posisinya.
"Tapi kalau siapa-siapa nama yang cocok untuk menggantikan itu sama sekali saya hindari utk bicara itu krn itu sepenuhnya hak prerogatif presiden. Hak prerogatif itu menyangkut profesionalisme dan menyangkut konstelasi politik yang diinginkan oleh presiden juga jadi saya tidak akan ikut campur," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD telah menyerahkan langsung surat pengunduran diri dari Kabinet Indonesia Maju kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis, 1 Februari 2024.
“Baru saja saya diterima Bapak Presiden, Bapak Joko Widodo yang ditemani Bapak Mensesneg, Bapak Profesor Pratikno. Saya menyampaikan surat kabar tentang kelanjutan tugas saya sebagai Menko Polhukam,” kata Mahfud di Kantor Presiden.
Mahfud menyampaikan inti surat yang diserahkan kepada Presiden Jokowi yakni permohonan untuk berhenti dan isi surat itu singkat hanya berisi tiga hal.
Pertama, Mahfud menyampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang pada tanggal 23 Oktober 2019 mengangkat sebagai Menko Polhukam dan menyerahkan SK pengangkatannya dengan penuh penghormatan.
“Dan penghormatan saya kepada beliau pada saat ini, sehingga saya secara resmi dan dengan penuh hormat juga hari ini menyatakan minta atau memohon berhenti dengan sebuah surat itu,” ujarnya.
Lalu, Mahfud menyampaikan isi kedua suratnya itu adalah permohonan berhenti. “Ketiga, saya mohon maaf kepada beliau kalau memang ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengan baik,” ucapnya. (rpi/ree)
Load more