Dalam pelaksanaan PSU, petugas pengawas menemukan adanya gangguan keamanan yang dimana, pada saat pemungutan suara, terdengar nyanyian yel yel dari para pemilih yang mendukung pilihannya masing masing.
"Melakukan upaya pencegahan terhadap gangguan keamanan dengan cara berkoordinasi dengan petugas keamanan setempat dan PAM Pemilu LN Mabes Polri agar tidak terjadi kegaduhan dan provokasi terhadap pemilih," katanya.
Keempat, Bawaslu mencatat bahwa adanya antrian pemilih yang menumpuk pada saat melakukan registrasi di TPS. Hal tersebut disebabkan karena hanya ada 1 petugas dari KPU.
Kelima, adanya data pemilih yang tidak ada akurat. Berdasarkan pengecekan pada Cek DPT Online dan dokumen identitas calon pemilih, terdapat pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada pemungutan suara di Kuala Lumpur, namun pada PSU tidak terdaftar sebagai DPT.
Dalam hal ini, Bawaslu menyampaikan saran agar terhadap pemilih yang dokumen kependudukannya lengkap (KTP Elektronik/Paspor) dilayani sebagai Daftar Pemilih Khusus (DPK).
Selanjutnya, Petugas Pengawas menemukan adanya kotak suara yang tidak tersegel dan tidak tergembok di 5 TPS yakni TPS 4, 18, 19, 11, dan 16.
Terakhir, adanya kegiatan kampanye pada hari pemungutan suara. Kampanye yang dimaksud adalah, melakukan penyebaran selebaran, pamflet, brosur, dan kartu nama yang memuat nama, nomor urut partai, visi misi oleh Caleg DPR RI, yang disebarkan oleh orang yang tidak dikenal di sekitar gedung World Trade Center.
Load more