Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengungkapkan strategi dalam mengantisipasi bencana termasuk cuaca ekstrem yang terjadi selama periode Lebaran 2024.
“Untuk Jawa sendiri, Jawa Tengah ataupun kalau terjadi genangan di tol kita sudah koordinasi dengan pengelola tol untuk siapkan pompa air yang kapasitas besar sehingga cepat menguras genangan di tol," ujar Aan dalam jumpa pers virtual yang dipantau di Jakarta, Minggu (17/3/2024).
Dia juga mengaku sudah menyiapkan upaya lain yakni mencari jalur-jalur alternatif agar lalu lintas berjalan lancar tanpa mengganggu aktivitas masyarakat.
"Kita mengawal mencari jalur-jalur alternatif sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan seperti biasa, selama arus mudik pun akan terus kami persiapkan untuk jalur-jalur alternatif untuk antisipasi terjadi bencana," jelasnya.
Sementara untuk jalur yang diproyeksi bakal dipadati pemudik menuju penyeberangan laut, bakal disiapkan jalur agar kendaraan dapat berpindah dari tol menuju jalur arteri.
"Risiko yang mungkin terjadi di tol dan arteri akan mengurangi (kepadatan arus lalin) pada saat dialihkan ke arteri," tambah dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan potensi cuaca ekstrem yang berdampak pada peningkatan curah hujan signifikan di beberapa wilayah Indonesia.
Kanal informasi BMKG yang dikutip di Jakarta, mencatat hasil analisa cuaca mengidentifikasi aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif sebagai pemicu peningkatan curah hujan.
Sejumlah daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem adalah Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan tiga bibit siklon tropis yakni 91S, 94S, dan 93P termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia, yang menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.
Berdasarkan analisa meteorologi diketahui bahwa bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56–65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori sedang-tinggi.
Selanjutnya, bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15-20 knots (28-37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999,9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori rendah.
Begitu pula, bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20-25 knots (37-46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori rendah.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait dengan informasi bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P, namun tetap waspada terhadap kemungkinan potensi cuaca ekstrem.
Sementara, Prakirawan BMKG Nurul Tazaroh menambahkan kedua sistem itu menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 50 kilometer per jam yang mampu meningkatkan tinggi gelombang laut di sekitar bibit siklon tropis tersebut.
"Bibit siklon tropis itu juga membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi dan pertemuan angin yang memanjang dari Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Jawa Tengah," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta.
Madden julian oscillation (MJO) teridentifikasi aktif di maritim kontinen yang berkontribusi aktif terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Berdasarkan prediksi BMKG, cuaca di Pulau Sumatra didominasi hujan. Prakiraan hujan ringan turun di Bengkulu dan Bandar Lampung. Kemudian, hujan petir di Pekanbaru, Jambi, dan Pangkal Pinang. Adapun berawan dan cerah berawan berpotensi menyelimuti wilayah Padang, Tanjung Pinang, Medan, dan Banda Aceh.
Seluruh wilayah di Pulau Jawa diprediksi turun hujan, yakni Jakarta berpotensi diguyur hujan ringan; Serang, Semarang, dan Yogyakarta diguyur hujan sedang; serta Surabaya mengalami hujan petir. Kepulauan Sunda Kecil juga diprediksi hujan, yakni hujan ringan di Denpasar dan Kupang, lalu hujan sedang di Mataram.
Selanjutnya, cuaca di Pulau Kalimantan juga didominasi hujan. Cuaca hujan ringan diprakirakan turun di Tanjung Selor, Samarinda, dan Palangka Raya. Sedangkan, cuaca hujan petir berpotensi terjadi di Banjarmasin dan kabut menyelimuti Pontianak.
Di Sulawesi, hujan ringan hingga sedang diprediksi turun di Makassar, Kendari, dan Manado. Kemudian, cuaca cerah berawan berpotensi terjadi di Gorontalo, Palu, dan Mamuju. Sementara itu untuk wilayah timur Indonesia umumnya diguyur hujan ringan, yakni Jayapura, Ambon, dan Ternate. Kondisi cuaca berawan diprediksi terjadi di Manokwari.
Berdasarkan pemantauan BMKG, gelombang atmosfer kelvin teridentifikasi aktif di Sulawesi bagian tengah dan selatan serta di wilayah Maluku. Sedangkan, gelombang rossby ekuator teridentifikasi aktif di wilayah Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Prediksi angin permukaan wilayah Indonesia bagian utara masih didominasi angin yang bertiup dari arah utara timur laut. Adapun wilayah selatan didominasi angin yang bertiup dari arah barat barat laut dengan kecepatan berkisar antara 10 hingga 50 kilometer per jam.
Masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi angin kencang di atas 50 kilometer per jam di sebagian wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku bagian selatan, dan Papua bagian selatan. Suhu udara umumnya berkisar antara 20 hingga 34 derajat Celsius dengan kelembaban berkisar antara 55 hingga 100 persen.
"Prakiraan tinggi gelombang laut di Indonesia umumnya berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter. Waspadai potensi gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter yang diperkirakan terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Timur, dan di Laut Arafuru," pungkas Nurul.(ant/lkf)
Load more