Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat intelijen dan keamanan nasional, Stepi Anriani menyoroti tujuh orang diduga kelompok teroris Jamaah Islamiyah atau JI di Sulawesi Tengah.
Dia mengingatkan Densus 88 Antiteror Polri agar fokus menggali alasan ketujuh orang tersebut bergabung dengan JI.
"Artinya benar-benar tidak langsung tangkap, selesai. Jadi, untuk mencari jaringan ini, itu kalau bahasa intelijen itu penggalangan. Kita harus bisa menggalang tujuh orang ini agar mendapat temannya ke mana. Jadi, menurut saya kalau cegah, mau menangkap saja, itu tidak terlalu luar biasa," kata Stepi di Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Stepi mengatakan untuk membongkar jaringan kelompok teroris ialah hal utama, sehingga potensi kerugian masyarakat bisa dicegah.
Direktur Eksekutif Intelligence and National Security Studies (INSS) itu menuturkan Densus 88 Antiteror Polri bisa bekerja sama dengan profesional lainnya.
Sebab, dia menuturkan dengan adanya kerja sama dengan pihak lain, itu bisa mempermudah pengembangan kasus teroris di Indonesia.
"Jadi, teman-teman Densus juga perlu di-backup oleh teman-teman psikolog, sosiolog, antropolog, atau misalnya dari Komnas Perempuan, Komnas HAM atau dari lembaga lain, menelusuri yang tujuh orang ini kenapa bisa masuk ke zona itu," jelasnya.
Oleh karena itu, dia menuturkan skema penggalangan atau pencarian informasi dapat dilakukan dengan tindakan yang positif atau tanpa penyiksaan.
Stepi menilai penangkapan tujuh orang di Sulteng merupakan bagian pencegahan.
"Apa yang dilakukan oleh Densus 88 ini sebetulnya bagian dari tadi yang kita bahas, pencegahan. Jadi, sebelum meledak atau sebelum menjadi hal yang besar itu ditangkap. Tentunya pada saat proses penangkapan itu juga ada prosedur yang harus dilakukan," tukasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombespol Aswin Siregar menanggapi penangkapan tujuh orang terduga bergabung ke JI, Selasa (16/4/2024).
Saat dikonfirmasi terkait dengan informasi tersebut, Densus 88 belum memberikan pernyataan resmi dengan alasan untuk kepentingan penyidikan.
Saat ini, kata Aswin, penyidik Densus 88 Antiteror Polri masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para tersangka.
"Karena kepentingan penyelidikan dan penyidikan yang masih berlangsung, saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif," kata Aswin.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho, Rabu (17/4), membenarkan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap tujuh orang terduga terafiliasi sebagai anggota JI (16/4).
"Dari informasi kami terima, ketujuh orang tersebut, empat di antaranya warga Kota Palu, dua orang warga Kabupaten Sigi, dan satu orang warga Kabupaten Poso," kata Agus.
Agus menyebutkan empat warga Kota Palu diduga anggota JI berinisial AR, BS, GN, dan BK. Sementara itu, dua warga Sigi berinisial MH dan HR serta warga Poso berinisial SK.(ant/lgn).
Load more