Belum diketahui berapa taksir kerugian kerusakan akibat bencana itu.
"Semua peralatan sekolah terendam banjir seperti, ruang komputer, ruang perpustakaan dan ruang kelas," imbuhnya.
Akibat peristiwa itu, sekolah meliburkan aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Sebab baik guru, tenaga pendidik maupun petugas gabungan masih sibuk membersihkan sisa lumpur dan memperbaiki dampak kerusakan akibat banjir yang terjadi di beberapa titik itu.
"Hari ini kita membersihkan sisa lumpur dengan peralatan dan tenaga seadanya," katanya.
Dari keterangan pihak sekolah, rencananya aktivitas pembelajaran di sekolah dimulai pada Senin (22/4). Pihak sekolah masih akan melakukan pembersihan sisa-sisa material pada Sabtu (20/4).
Merujuk data terbaru BPBD Trenggalek, bencana banjir dan longsor terjadi di 15 desa dari tujuh kecamatan. Data sebelumnya terkonfirmasi ada 11 desa terdampak banjir-longsor.
Load more