Kendari, tvOnenews.com - Perkembangan politik, yang selalu didominasi isu identitas mulai bergeser dan mengarusutamakan aspek-aspek kemampuan, khususnya kemampuan Ekonomi menjadi pertimbangan pemilih dalam memilih pemimpin.
Kesimpulan itu dasarkan dari temuan survei tatap muka terbaru LSI Denny JA di Provinsi Sulawesi Tenggara, dalam konferensi Pers yang disampaikan Ikrama Masloman selaku peneliti senior LSI Dennya JA, di Hotel Horison Kendari.
“Mayoritas Pemilih sebesar 65,6% menginginkan Gubernur yang mampu menyelesaikan masalah ekonomi tanpa mempertimbangkan asal-usul etnis calon Gubernur, sedangkan publik yang memilih atas petimbangan Calon Gubernur yang sama lama latar belakang etnis hanya sebesar 10,5%, sedangkan yang memilih karena pertimbangan calon yang memberikan bantuan sebesar 9,3%, dan sebesar 14,6% publik yang tidak menjawab," kata Ikrama.
Pengambilan data survei tersebut diambil pada tanggal 20 - 26 Maret 2024, menggunakan 800 responden di seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 3.5 %.
Mereka yang menyatakan kemampuan menyelesaikan masalah ekonomi ketimbang isu kesamaan etnis, angkanya unggul disemua segmen, namun angka itu lebih besar di pemilih laki-laki yang sebesar 68% sedangkan perempuan 63,2%, sedangkan yang memilih karena kesamaan etnis, di pemilih laki-laki hanya sebsar 9,6% dan perempuan 11,4%. Sedangkan di segmen Usia, mareka yang berkategori pemilih Muda dan Milenial angkanya jauh lebih besar, diusi dibawah 29 tahun sebesar 69,2%, dipemilih 30-39 tahun yaitu tertinggi sebesar 76,7%, sedangkan dipemilih diatas 40 tahun sebesar 59,8% untuk yang berusia 40-49% dan 58,1 yang berusia diatas 50 tahun
Di segmen pendidikan dan pendapatan, memilih atas pertimbangan kemampuan selesaikan Masalah Ekonomi semuanya diatas 50%, namun Semakin tinggi jenjang Pendidikan dan pendapat semakin tinggi pula pemilih yang memilih karena aspek kemampuan Ekonomi, disegmen Pendidikan SD sebesar 66,9%, SMP sederajat 59,8%, SMA sederajat 64,5%, dan yang perna kuliah tertinggi sebesar 79,6%, berbanding terbalik yang memilih pertimbangan primordial karena kesamaan etnis, makin tinggi tingkat Pendidikan semakin kecil dukungannya, Pendidikan SD sebesar 11% , SMP sederajat 14,4%, SMA sederajat 10%, dan yang perna kuliah terendah sebesar 3,7%.
Di segmen pemilih etnis sekalipun, Mayoritas etnis di Sultra lebih memilih karena pertimbangan kemampuan menyelesaikan masalah Ekonomi ketimbang memilih karena kesamaan latar belakang etnis dengan calon yang didukung, kecuali di etnis Tolaki meski mayoritas memilih aspek kemampuan namun angka dukungannya paling kecil ketimbang etnis lainnya, yaitu sebesar 40%, sedangkan tertinggi yaitu etnis Bugis sebesar 80,7%, suku asal Sulawesi lainnya 73,8%, selanjutnya Buton sebesar 70,5%, jawa dan bali masing-masing 66,7%, suku lainnya sebesar 40%
Load more