RSUP Sardjito Yogyakarta Masih Kekurangan Oksigen

DI Yogyakarta - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr.Sardjito Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghadapi lonjakan jumlah pasien Covid-19, yang berdampak pada makin tingginya kebutuah rumah sakit itu akan pasokan oksigen. Sejauh ini, pasokan oksigen ke rumah sakit pelat merah tersebut sudah ditingkatkan sebanyak tiga kali lipat, tetapi masih dirasakan kurang, seiring terus meningkatnya angka pasien Covid-19 di Yogyakarta dan sekitarnya.

Pasokan oksigen yang didapat RSUP dr.Sardjito tak hanya diperoleh dari para penyuplai. Namun juga didapat dari dari produsen oksigen dalam bentuk cair atau liquid, yang kemudian diolah melewati saluran oksigen sentral, kemudian langsung tersalurkan ke kamar-kamar isolasi bagi penderita Covid-19.

Dengan pasokan oksigen tabung dan oksigen dalam bentuk cair, menjadikan peningkatan pasokan oksigen yang dimiliki RSUP Sardjito menjadi  300 persen, tetapi jumlah tersebut tetap tidak sebanding dengan lonjakan jumlah pasien Covid-19.

Kondisi ini menjadikan kebutuhan oksigen harian bagi pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut belum bisa terpenuhi sepenuhnya.

Menurut Koordinator Bidang Pelayanan Penunjang RSUP dr. Sardjito, Endri Astuti jumlah pasien Covid-19 meningkat tajam. Dan mereka yang membutuhkan oksigen adalah pasien dengan gejala sedang dan berat.

"RSUP dr.Sardjito Yogyakarta sudah berkontrak dengan penyedia oksigen dan sudah kita lakukan 3 tahun hingga 2022 dan harusnya aman. Tetapi permasalahan oksigen bukan hanya masalah RSUP dr.Sardjito Yogyakarta saja tapi juga masalah nasional di seluruh Indonesia permintaan  meningkat tajam. Harusnya produksi juga ditingkatkan," kata Endri Astuti.

Lonjakan kasus Covid-19, sempat membuat RSUP dr.Sardjito Yogyakarta kehabisan pasokan oksigen pada Sabtu (3/7) malam lalu dan membuat Pemerintah DIY  buru-buru meminta bantuan Pemerintah Pusat untuk menambah pasokan oksigen bagi  27 rumah sakit rujukan covid-19 di Yogyakarta dan sekitarnya.