Solo, Jawa Tengah - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan vaksinasi Covid-19 di Kota Solo.
Peninjauan penyekatan dalam rangka PPKM dilakukan di Pos Faroka, Jalan Slamet Riyadi. Sementara peninjauan vaksinasi dilakukan di Gedung Wanita Manahan.
Dalam sambutannya Panglima TNI menekankan dua strategi untuk menghentikan laju kasus aktif Covid-19. Salah satunya adalah melaksanakan PPKM Mikro dan PPKM Darurat.
"Kasus Covid itu hanya bisa dihentikan dengan dua strategi. Yang pertama melaksanakan PPKM Mikro dan PPKM Darurat. Tujuannya untuk menghentikan aktivitas kegiatan di mana mobilitas kegiatan masyarakat dibatasi, kalau bisa kita tekan sampai 50 persen bahkan di bawah. Tujuannya adalah, agar kontak erat di antara masyarakat bisa dikurangi dan angka positif tiap hari bisa berkurang," ujar Hadi.
Marsekal Hadi Tjahyanto menyampaikan, strategi lainnya adalah dengan melaksanakan program percepatan vaksinasi. Menurutnya, saat ini hampir seluruh wilayah melakukan percepatan vaksinasi dan masing-masing daerah memiliki target percepatan vaksinasi.
"Seperti di Solo ini memiliki target, apabila satu hari dilaksanakan vaksinasi. Katakanlah saat ini kita melaksanakan 4.000 di Solo Raya, maka awal bulan Agustus herd immunity bisa tercapai. Oleh sebab itu banyak strategi bisa dikembangkan, bahkan melaksanakan vaksinasi, baik siang maupun malam," katanya.
Ia berharap apa yang sudah dilakukan tersebut bisa terus dikejar sehingga herd immunity atau kekebalan komunal bisa tercapai. Hadi juga meminta masyarakat yang sudah divaksin untuk tetap menggunakan masker. Karena, dikatakannya, masker 95 persen mampu melindungi dari kemungkinan terpapar virus Covid-19.
"Selain masker, kita juga harus mematuhi jaga jarak. Karena meskipun memakai masker, kalau tanpa jaga jarak, sekian mili saja virus bisa lolos," tandasnya.
Pada kesempatan sama, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan dalam beberapa minggu terakhir terjadi peningkatan laju virus Covid-19 yang sangat tinggi secara nasional.
"Kemarin itu kasus aktif harian kita mencapai 38.000. BOR (Bed Occupancy Rate) di rumah sakit rata-rata mencapai 80 hingga 90 persen. Ini tentunya menjadi masalah serius. Pemerintah sudah mengeluarkan aturan PPKM Darurat," katanya.
Kapolri menambahkan ada tiga strategi, yakni melakukan pembatasan mobilitas masyarakat, penguatan kegiatan PPKM Mikro dan mengakselerasi vaksinasi.
Dari hasil evaluasi, dikatakannya, mobilisasi indeks harus dipacu. Warga yang boleh melakukan kegiatan saat ini hanya sektor kritikal dan esensial. Untuk yang lain pihaknya meminta agar tetap tinggal di rumah.
"Yang lain tetap di rumah. Sehingga pergerakan bisa dikurangi dan laju penularan di Jawa Tengah khususnya di Solo Raya bisa diminimalkan," jelasnya.
Kapolri berharap untuk titik-titik penyekatan bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Yakni mulai dari tingkat kecamatan, hingga antar kabupaten agar dilakukan pemeriksaan. Sehingga bisa termonitor dan tersaring.
"Kita sama-sama melakukan ini sehingga laju covid bisa berkurang," jelasnya.
Untuk pelaksanaan vaksinasi, Kapolri mengatakan dalam minggu ini akan dilakukan percepatan di seluruh wilayah. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan 2 juta vaksin.
"Harapannya seperti di Kota Solo saat ini sudah 50 persen. Hingga Agustus nanti akan dilakukan percepatan, kita dorong vaksin agar segera turun dan keroyok ramai-ramai sehingga target bisa tercapai," katanya lagi.
Kapolri juga menyampaikan perlunya evaluasi PPKM Mikro, perkuatan tracing dan bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif bisa dilakukan treatment isolasi mandiri karena rumah sakit sudah penuh. Termasuk mengelola limbah Covid-19 dengan baik sehingga tidak menjadi sumber penularan. (efn/yfy/mii)
Load more